Minggu, 27 April 2014

kritik teater.



PERAYAAN HARI KARTINI HADIRKAN KARTINI BERDARAH
( Catatan pementasan “Kartini Berdarah” )
21 April 1879 merupakan hari kelahiran seorang  perempuan cerdas dan kritis yang telah di nobatkan menjadi  salah satu pejuang perempuan di Indonesia. Kelahiran Raden Ajeng kartini menjadi catatan sejarah peringatan hari kartini di Indonesia, peringatan ini dirayakan sebagai bentuk penghargaan bagi Raden Ajeng Kartini yang telah berjuang membangkitkan semangat wanita Indonesia dari keterpurukan dan kelemahan. Raden Ajeng Kartini sebagai salah satu pejuang perempuan di Indonesia dengan kemampuan dan semangat yang tinggi berusaha untuk mengkritisi nasib perempuan di indonesia melalui sebuah karya tulis dengan judul “habis Gelap terbitlah Terang”.
Perubahan yang dilakukan oleh Raden Ajeng Kartini atas emansipasi wanita terwujud melalui dunia pendidikan hingga sampai saat sekarang kartini berhasil membuktikan bahwa wanita berhak untuk mendapatakan tempat yang layak.
Keberhasilan kartini untuk mewujudkan emansipasi wanita diapresiasi melalui hari perayaan Raden ajeng Kartini, dalam perayaan ini sering kali berbagai bentuk lembaga akademis melakukan kegian yang berhubungan dengan kemampuan layaknya seorang perempuan seperti kegiatan perlombaan tidak hanya dalam bidang akademis masyarakat awam memperingati dalam berbagai bentuk kegiatan yang sifatnya lebih memperlihatkan eksistensi kaum wanita di tengah masyarakat. Salah satunya  mahasiswa jurusan seni teater Isi Padangpanjang angkatan 2013 yaitu menghadirkan sebuah pertunjukan dengan judul Kartini Berdarah karya..
Barangkali terbilang awal bagi mahasiswa teater angkatan 2013 ini untuk membentuk sebuah pertunjukan yang utuh namun berangkat dari sebuah perayaan dengan  semangat dan kerja keras dari teman – teman teater angkatan 2013 pementasan Kartini Berdarah terwujud pada tanggal 21 april 2014 di teater arena pada pukul 20.00 Wib.
Naskah kartini berdarah merupakan sebuah karya Amanatia Janda S yang menceritakan seorang gadis bernama kartika yang sangat mengidolakan sosok Raden Ajeng Kartini atas jasa dan pengorbanan yang dilakukan beliau untuk mewujudkan emansipasi wanita.  Kartika merupakan seorang  anak yang lugu dan patuh kepada orang tua. Sebagai seorang remaja kartika memendam perasaan pada salah satu temannya di SMA namun takdir berkata lain semua berjalan tidak sesuai dengan keinginan kartika berbagai cacian dan makian ia terima dari teman – teman perempuannya di sekolah kartikapun tidak bisa berbuat apa –apa ia juga tidak bisa mengadu pada ibunya karena ibunya terlalu sibuk dengan persoalan pekerjaan hingga suatu hari kartika di hadiahi sebuah cermin besar dari ibunya kartika kurang senang atas pemberian ibunya namun sesuatu terjadi pada cermin tersebut kartika melihat sosok seorang ibu keluar dari cermin ia mengakui bahwa dirinya dalah kartini. Kartika sangat senang atas kehadiran ibu kartini walaupun semua berjalan diluar nalar dan akal sehat manusia, ibu kartini menjadi tempat bagi curahan hati kartika. Sampai sebuah peristiwa terjadi teman – teman kartika yang sering menjahilinya di sekolah dibunuh satu persatu. Hingga pelakunya diketahui yaitu kartika sendiri. Awalnya kartika tidak menyadari, ia mengakui bahwa pelakunya adalah ibu kartini sampai sebuah peristiwa membuktikan bahwa kartikan memiliki sebuah penyakit alter ego atau sering disebut dengan kepribadian ganda. Sosok yang keluar dari sebuah cermin besar itu hanyalah pikirannya sendiri obsesinya telah mengarahkan dia melakukan sebuah perbuatan yang bertentangan dengan dirinya sendiri. Sampai pada akhirnya kartika menancapkan pisau ditubuhnya sendiri.
Pertunjukan yang berlangsung sekitar 60 menit ini berjalan dengan lancar sesuai dengan alur cerita. Pertunjukan kartini berdarah yang di sutradarai oleh  maya mahasiswa angkatan 2013 ini menghadrikan arauncemen lagu ibu karini yang mengingatkan memori penonton atas jasa dan pengorbanan atas sosok seorang ibu kita Kartini, begitu juga pada akhir peertunjukan  terlihat beberapa mahasiswa  memegang lilin di belakang penonton dengan iringan lagu ibu kita kartini dari paduan suara. Secara keseluruhan pertunjukan ini terkonsep dengan baik namun ada beberapa hal perlu dipertimbangkan kembali bagi sutradara serta para ator lainya, pada dasarnya sebuah pertunjukan yang disuguhkankan untuk para penonton, guna penonton dapat menikmati dan menilai keberhasilan sebuah pertunjukan tersebut, salah satunya dibutuhkan totalitas aktor bermain di atas panggung serta property dan setting yang melengkapi dan mendukung suasana pertunjukan. Pada pertunjukan Kartini Berdarah kurang melengkapai poin tersebut terlihat dari setting dan property yang tidak mewakili konteks zaman yang diangkat sehingga mempengaruhi suasana permainan. Beberapa kesalahan kecil dari para aktor juga mempengaruhi suasana pertunjukan sehingga puncak dramatik tidak terbangun dalam pertunjukan ini terlihat dari respon penonton yang menimbulkan kegaduhan saat pertunjukan berlangsung sehingga beberapa moment yang dihadirkan terkesan biasa.
 Sebagai pertimbangan untuk lanjutan proses kedepannya, bagi teman – teman angkatan 2013 perlu pemahaman yang tajam untuk memainkan ataupun menggarap sebuah pertunjukan karena sebagai seorang yang berada dilingkungan akademis perlu mempertimbangkan teori sebagai landasan awal atau pijakan untuk memebentuk dan menciptakan sebuah karya seni sehingga karya ataupun pertunjukan teater  tidak terkesan  sebuah karya  drama remaja yang di garap oleh siswa SMA karena mereka memang tidak terikat dengan teori serta konvensi sebuah pementasan teater. Semoga semangat dari teman – teman angkatan 2013 terus berlanjut menyusung pertunjukan berikutnya dengan mempertimbangkan kritikan dan masukan  dari teman – teman teater, para dosen dan pengamat teater lainnya yang juga telah disampaikan melalui sesi diskusi diakhir pertunjukan.



Minggu, 20 April 2014

kritik teater




FIRDAUS '' Perempuan di titik nol "
oleh wino sari
Suasana makin menegang saat firdaus berteriak histeris “ cukup……”, firdaus seorang gadis miskin dengan latar belakang keluarga yang tidak baik harus menjalani dan melawan kerasnya hidup dari kecil sampai ia tumbuh  dewasa, hingga ia mampu berkata “ aku adalah pelacur sukses” beberapa adegan yang menantang dan menarik lainnya hadir dalam monolog ini, dengan judul naskah ‘perempuan dititik nol” dengan aktor , Fitri Rahma yang biasa di panggil juniornyadengan panggilan  kak ome, mampu memainkan peran dengan berbagai tokoh di dalamnya, monolog kali ini dimainkan oleh kak ome dengan serius sehingga penonton bisa terbawa dalam suasana dalam tiap karakter yang diperankan oleh kak ome. Monolog “ perempuan di titik nol” merupakan  karya Nawal El Sadawi adaptasi: Iswandi Pratama, sutradara Edisuisno , di tampilkan pada hari senin tanggal 2 desember 2013 di teater arena, pertunjukan ini dimulai pada jam 20.30 WIB bergeser 30 menit dari waktu yang telah ditentukan. Seperti biasa sebelum pertunjukan dimulai seluruh lampu yang ada dalam ruangan dimatikan , yang terdengar hanya suara dari MC yang membuka acara serta membacakan sinopsis lakon. Lampu pelahan hidup tepat mengenai  seorang perempuan duduk di  atas trap pelahan musik mengiringi keheningan perempuan  yang sedang menekukkan  kepalanya itu, sebuah kalimat terucap oleh perempuan itu dialah firdaus tokoh utama yang diperankan oleh kak ome.

Cerita ini diangkat dari latar budaya arab tercermin pada beberapa setting yang menunjukkan latar tempat dan suasana di Arab, monolog ini menceritakan kisah seorang gadis yang bernama firdaus hidup sebagai seorang gadis dari keluarga miskin, kekejaman hidup membuat ia diperlakukan  kasar oleh kedua orang tuanga sendiri. Melihat hal tersebut, paman firdaus tidak ingin lepas tanggung jawab ia mengajak firdaus untuk ikut tinggal bersamanya, firdaus mengikuti pamannya karena ia mendapatkan perlakuan yang baik dan kasih sayang dari pamannya namun keberuntungan tidak berpihak pada firdaus, kasih sayang yang semula didapat oleh Firdaus dari paman nya kini berganti menjadi hawa nafsu, firdaus di nodai namun firdaus hanya tetap diam, ia tidak mampu berbuat dan berkata apa – apa, samapi suatu saat paman dan bibinya menjual firdaus pada seorang lelaki kayayang sudah tua dan berpenyakitan.
Firdauaspun terpaksa mengikuti perintah dari paman dan bibinya itu. Firdauspun syah menjadi istri dari tua bangka itu , malang tidak dapat ditolak firdaus diperlakukan tak ubahnya seperti binatang dirumah itu, firdaus tidak sanggup hingga ia memutuskan untuk kembali ke rumah paman, namun pamannya menyuruh firdaus untuk kembali , firdaus mengikuti saran pamannya saat kembali firdaus kembali diperlakukan lebih kasar lagi, akhirnya firdaus kabur dari rumah itu, dunia luarpun ternyata tidak berpihak kepada firdaus ia juga diperkosa dijalanan seketika itu ia bertemu dengan seorang lelaki yang telah menyelamatkannya dari jalanan, firdaus mengikuti lelaki itu ke rumahnya karena Firdaus merasa bahwa pria inilah yang terbaik untuknya sesuatu terjadi pada mereka berdua, awalnya firdaus diperlakkan baik namun lamban laun firdaus diperlakuka kasar. Firdaus berusaha untuk kabur kembali hingga ia menemukan seorang perempuan. Saat itulah dunia firdaus berubah perempuan itu telah mengubah nasib Firdaus mengajak Firdaus untuk masuk dalam lembah hitam. Firdaus dipekerjakan sebagai pelacur setidaknya Firdaus dapat mencukupi kebutuhannya. Perempuan itu mulai mengajari Firdaus untuk menjadi wanita yang kuat. namun sayangnya jerih payah firdaus tidak sampai ke tanggannya wanita itu yang menikmatinya sendiri. Sampai firdaus tau ternyata ia diperdaya firdaus memutuskan untuk pergi. Firdaus akhirnya bekerja pada suatu perusahaan yang dilingkungan itu ia diperlakukan baik sesuai dengan kenerja yang ia punya. Pada suatu saat ia jatuh cinta pada seorang pria. Pria itu memiliki akhlak yang baik ia juga sopan mereka sama – sama saling jatuh cinta. Pada suatu hari firdaus mengetahui bahwa pria tersebut telah memiliki tunangan. Firdaus sangat tersiksa ketika itu tidak ada sakit yang melebih dari sakit ketika mengetahui hal itu. firdaus memutuskan untuk pergi ia merasa hidup sangat hancur kemudian ia memutuskan untuk memilih jalan yang membuat ia merdeka, ia kembali menjadi pelacur samapi ia mencapai puncak sebagi pelacur termahal. Berbagai kesenangan duniawi telah ia dapatkan, kebutuhan dan keinginannya tercukupi. Hingga pada suatu saat ia melakukan perbuat yang selama ini tidak pernah ia lakukan. Firdaus telah membunuh seorang lelaki saat itu ia merasa dirinya kuat dan pada suatu hari ia juga akan melkukan hal yang sama karena seorang pria telah memperlakukannya seperti binatang namun nasib berkata lain firdaus diketahui ia di tangkap dan dipenjarakan hingga ia diputuskan untuk menerima hukuman mati.
Semua karakter yang ada pada tiap adegan dimainkan cukup total namun beberapa kali dalam pergantian adegan mahasiswa yang sering dipanggil ome ini melupakan ketepatan pergantian karakter hingga menimbulkan tanda tanya dari penonton. tidak ada kesalahan yang fatal dalam pertunjukan ini, khususnya bagi keaktoran ome sendiri hanya saja vokal lembut khas ome sesekali saat berteriak mengganggu puncak ketegangan pada tiap adegan yang dimainkan. Pertunjukan monolong Perempuan Di Titik Nol ini secara struktur dan tekstur sutradara telah berhasil memamparkan konsepnya dengan baik, setting yang sederhana yang mampu memperjelas latar tempat, latar waktu dan suasana, iringan musik yang jelas dan permainan lampu yang tepat membantu menguatkan pertunjukan monolog ini. hal lain yang perlu dipertimbangkan lagi persoalan keaktoran yang beberapa poin belum berhasil dicapai.  
Diposkan oleh