PERAYAAN
HARI KARTINI HADIRKAN KARTINI BERDARAH
(
Catatan pementasan “Kartini Berdarah” )
21
April 1879 merupakan hari kelahiran seorang
perempuan cerdas dan kritis yang telah di nobatkan menjadi salah satu pejuang perempuan di Indonesia.
Kelahiran Raden Ajeng kartini menjadi catatan sejarah peringatan hari kartini
di Indonesia, peringatan ini dirayakan sebagai bentuk penghargaan bagi Raden
Ajeng Kartini yang telah berjuang membangkitkan semangat wanita Indonesia dari
keterpurukan dan kelemahan. Raden Ajeng Kartini sebagai salah satu pejuang
perempuan di Indonesia dengan kemampuan dan semangat yang tinggi berusaha untuk
mengkritisi nasib perempuan di indonesia melalui sebuah karya tulis dengan
judul “habis Gelap terbitlah Terang”.
Perubahan
yang dilakukan oleh Raden Ajeng Kartini atas emansipasi wanita terwujud melalui
dunia pendidikan hingga sampai saat sekarang kartini berhasil membuktikan bahwa
wanita berhak untuk mendapatakan tempat yang layak.
Keberhasilan
kartini untuk mewujudkan emansipasi wanita diapresiasi melalui hari perayaan
Raden ajeng Kartini, dalam perayaan ini sering kali berbagai bentuk lembaga
akademis melakukan kegian yang berhubungan dengan kemampuan layaknya seorang
perempuan seperti kegiatan perlombaan tidak hanya dalam bidang akademis
masyarakat awam memperingati dalam berbagai bentuk kegiatan yang sifatnya lebih
memperlihatkan eksistensi kaum wanita di tengah masyarakat. Salah satunya mahasiswa jurusan seni teater Isi
Padangpanjang angkatan 2013 yaitu menghadirkan sebuah pertunjukan dengan judul Kartini
Berdarah karya..
Barangkali
terbilang awal bagi mahasiswa teater angkatan 2013 ini untuk membentuk sebuah
pertunjukan yang utuh namun berangkat dari sebuah perayaan dengan semangat dan kerja keras dari teman – teman teater
angkatan 2013 pementasan Kartini Berdarah terwujud pada tanggal 21 april 2014
di teater arena pada pukul 20.00 Wib.
Naskah
kartini berdarah merupakan sebuah karya Amanatia Janda S yang menceritakan seorang gadis
bernama kartika yang sangat mengidolakan sosok Raden Ajeng Kartini atas jasa
dan pengorbanan yang dilakukan beliau untuk mewujudkan emansipasi wanita. Kartika merupakan seorang anak yang lugu dan patuh kepada orang tua.
Sebagai seorang remaja kartika memendam perasaan pada salah satu temannya di
SMA namun takdir berkata lain semua berjalan tidak sesuai dengan keinginan
kartika berbagai cacian dan makian ia terima dari teman – teman perempuannya di
sekolah kartikapun tidak bisa berbuat apa –apa ia juga tidak bisa mengadu pada
ibunya karena ibunya terlalu sibuk dengan persoalan pekerjaan hingga suatu hari
kartika di hadiahi sebuah cermin besar dari ibunya kartika kurang senang atas
pemberian ibunya namun sesuatu terjadi pada cermin tersebut kartika melihat
sosok seorang ibu keluar dari cermin ia mengakui bahwa dirinya dalah kartini.
Kartika sangat senang atas kehadiran ibu kartini walaupun semua berjalan diluar
nalar dan akal sehat manusia, ibu kartini menjadi tempat bagi curahan hati
kartika. Sampai sebuah peristiwa terjadi teman – teman kartika yang sering
menjahilinya di sekolah dibunuh satu persatu. Hingga pelakunya diketahui yaitu
kartika sendiri. Awalnya kartika tidak menyadari, ia mengakui bahwa pelakunya
adalah ibu kartini sampai sebuah peristiwa membuktikan bahwa kartikan memiliki
sebuah penyakit alter ego atau sering disebut dengan kepribadian ganda. Sosok
yang keluar dari sebuah cermin besar itu hanyalah pikirannya sendiri obsesinya
telah mengarahkan dia melakukan sebuah perbuatan yang bertentangan dengan
dirinya sendiri. Sampai pada akhirnya kartika menancapkan pisau ditubuhnya
sendiri.
Pertunjukan
yang berlangsung sekitar 60 menit ini berjalan dengan lancar sesuai dengan alur
cerita. Pertunjukan kartini berdarah yang di sutradarai oleh maya mahasiswa angkatan 2013 ini menghadrikan
arauncemen lagu ibu karini yang mengingatkan memori penonton atas jasa dan
pengorbanan atas sosok seorang ibu kita Kartini, begitu juga pada akhir
peertunjukan terlihat beberapa
mahasiswa memegang lilin di belakang
penonton dengan iringan lagu ibu kita kartini dari paduan suara. Secara
keseluruhan pertunjukan ini terkonsep dengan baik namun ada beberapa hal perlu
dipertimbangkan kembali bagi sutradara serta para ator lainya, pada dasarnya
sebuah pertunjukan yang disuguhkankan untuk para penonton, guna penonton dapat
menikmati dan menilai keberhasilan sebuah pertunjukan tersebut, salah satunya
dibutuhkan totalitas aktor bermain di atas panggung serta property dan setting
yang melengkapi dan mendukung suasana pertunjukan. Pada pertunjukan Kartini
Berdarah kurang melengkapai poin tersebut terlihat dari setting dan property
yang tidak mewakili konteks zaman yang diangkat sehingga mempengaruhi suasana
permainan. Beberapa kesalahan kecil dari para aktor juga mempengaruhi suasana
pertunjukan sehingga puncak dramatik tidak terbangun dalam pertunjukan ini
terlihat dari respon penonton yang menimbulkan kegaduhan saat pertunjukan
berlangsung sehingga beberapa moment yang dihadirkan terkesan biasa.
Sebagai pertimbangan untuk lanjutan proses
kedepannya, bagi teman – teman angkatan 2013 perlu pemahaman yang tajam untuk
memainkan ataupun menggarap sebuah pertunjukan karena sebagai seorang yang
berada dilingkungan akademis perlu mempertimbangkan teori sebagai landasan awal
atau pijakan untuk memebentuk dan menciptakan sebuah karya seni sehingga karya
ataupun pertunjukan teater tidak
terkesan sebuah karya drama remaja yang di garap oleh siswa SMA
karena mereka memang tidak terikat dengan teori serta konvensi sebuah
pementasan teater. Semoga semangat dari teman – teman angkatan 2013 terus
berlanjut menyusung pertunjukan berikutnya dengan mempertimbangkan kritikan dan
masukan dari teman – teman teater, para
dosen dan pengamat teater lainnya yang juga telah disampaikan melalui sesi
diskusi diakhir pertunjukan.