Rabu, 30 Oktober 2013

keberhasilan pertunjukan pacu semangat mahasiswa teater berkreativitas



Keberhasilan Pertunjukan Pacu Semangat Mahasiswa Teater Berkreativitas

Sukses sebutan bagi keberhasilan suatu pekerjaan, keberhasilan dalam pertunjukan merupakan keberhasilan kerja kolektif selama proses, wajar jika dalam sebuah keberhasilan seluruh tim yang terlibat akan mendapatkan sanjungan atupun pujian.
Pertunjukan teater yang pernah di gelar oleh mahasiswa, dosen ataupun komunitas luar yang di pentaskan di arena teater, banyak memiliki pengalaman berbeda – beda di setiap pertunjukan, kesuksesan yang di dapat akan terlihat berbeda juga, demikian juga dengan kerja keseluruhan. Kampus yang secara formalitas mewadahi kreatifitas mahasiswa untuk berkarya dalam menciptakan inovasi terbaru , hal ini di sadari oleh tiap – tiap mahasiswa maka dengan itu mahasiswa memanfaatkan fasilitas yang di sediakan oleh kampus.
Mahasiswa secara formalitas di haruskan untuk bekarya, hal ini di perkuat dengan matakuliah praktek yang tertera di kurikulum pertahunnya, namun masih ada mahasiswa yang mencoba untuk berkreatifitas di luar itu, inisiatif tersebut datang dari diri pribadi, namun inspirasi untuk bekarya tentu berbeda tiap – tiap diri pribadi tergantung pengalaman ataupun keinginan atas kepuasaan diri.
Keinginan mahasiswa untuk berkarya salah satunya terinspirasi dari kesuksesan pertunjukan sebelumnya, baik yang pernah ia alami sendiri atupun yang pernah di tonton. Keinginan untuk bekarya di landaskan atas kemauan mencoba untuk menambah pengalaman ataupun ingin menciptakan sesuatu yang beda, seperti yang di utarakan oleh Hanafi Mahasiswa ISI Padangpanjang yang sedang proses naskah tanda tanya dengan sutradara Fabio Yuda atas keinginan berkreatifitas  kreatifitas.
“ kesuksesan memerankan sebuah karakter di atas panggung menjadi inspirasi saya pada saat ini ikut dalam garapan atas ajang berkreatifitas, pada kesempatan kali ini saya ingin mencoba sesuatu yang baru untuk menambah wawasan, bermain di atas panggung dengan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya adalah keinginan untuk menggali, menciptakan dan mengembangkan potensi saya miliki”
Dengan banyaknya kesadaran mahasiswa untuk berkreatifitas, akan membantu memberikan perubahan terhadap perkembangan teater pada masa sekarang khususnya lingkungan kampus ISI Padangpanjang, dengan begitu keberhasilan sebuah pertunjukan akan memberikan dampak yang positif bagi penonton, penonton tidak hanya menerima pesan dari pertunjukan tersebut namun keberhasislan tersebut menjadi inspirasi bagi penonton untuk berkreatifitas.

PENTINGNYA IMPROVISASI DALAM BERMAIN TEATER KOMEDI



PENTINGNYA IMPROVISASI DALAM BERMAIN TEATER KOMEDI
ABSTARAK
Menggali potensi seorang aktor melakukan improvisasi dalam bermain komedi sangat penting, beberapa bentuk capaian dalam bermain komedi dapat dilakukan dengan pengembangan teknik peran aktor, improvisasi melatih kesadaran aktor untuk melakukan pengembangan dalam seni peran, pembahasan yang diutarakan penulis mengenai pentingnya melakukan improvisasi saat bermain teater khususnya teater komedi. proses penelitian ini penulis menggunakan metode tinjauan pustaka dengan menggunakan beberapa buku yang berhubungan dengan topik yang diangkan dijadikan sebagai referensi, penulis juga menggunakan metode wawancara.
Kata kunci : improvisasi, teater komedi

PENDAHULUAN
Teater berasal dari kata Yunani, “theatron” yang artinya tempat atau gedung  pertunjukan. dalam pengertian lebih luas kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak. teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani “draomai” yang berarti bertindak atau berbuat.
Jadi teater berkaitan erat dengan drama, dengan keterkaitannya ituteater di identikkan  dengan mempertunjukkan drama yang selalu di sandingkan dengan teks atau naskah lakon. Buktinya pada zaman abad pertengahan orang mempertunjukkan drama yang pada zamannya di kenal dengan teater renaisence, teater elizabeth, dan lain – lainnya. Mereka bermain teater dengan mengangkat naskah lakon atau pun karya sastra lainnya.
Teater komedi  pertama kali muncul di zaman yunani setelah berkembangnya teater tragedi, teater komedi yang pada saat itu di jadikan sebagai upacara keagamaan yunani kuno dengan tujuan untuk menghormati para dewa, komedi juga berasal dari kata yunani komoidia yang berarti membuat gembira.
Seni peran dalam teater komedi tentu memiliki perbedaan dengan bentuk teater tragedi dan satire. Teater komedi lebih memberikan pertunjukan yang sifatnya mengibur, menggambarkan tingkah laku baik dan buruknya manusia yang terwujud dalam seni peran yang komikal sehingga menumbuhkan tertawaan.
Aktor berperan sebagai media menyampaikan pesan yang di pertunjukkan kepada penonton, untuk mencapai hal tersebut aktor harus menguasai beberapa tahap dalam seni peran untuk itu di butuhkan proses latihan  yang bertujuan untuk melatih diri aktor menguasai karakter yang ia mainkan. Sehingga lakon yang terdapat dalam naskah dapat teraplikasi dengan baik.
Proses latihan merupakan usaha untuk melakukan suatu perencanaan terhadap laku aktor di atas panggung, namun ada beberapa laku yang tidak terencana terjadi di atas panggung seperti melakukan improvisasi saat bermain. Improvisasi memiliki beberapa bentuk pengertian yang di utarakan oleh beberapa pendapat tokoh teater seperti Adang Ismet dalam bukunya Seni Peran yang mengutarakan pengertian improvisasi sebagai berikut:

“ improvisasi , yakni suatu aktifitas yang di lakukan oleh pemeran/ siswa di dalam memberikan respon atau reaksinya terhadap suatu peristiwa atau suasana, tanpa harus di persiapkan terlebih dahuluoleh pemeran/ siswa”.[1]
Improvisasi dapat membantu memperkuat suasana di atas panggung, improvisasi bisa saja terjadi karna suatu kesalahan ataupun suatu pengembangan akting dari aktor tergantung pada tingkat imajinasi. Improvisasi bisa berbentuk lakuan ataupun dialog sang aktor.
PEMBAHASAN
Teater Komedi Sebagai Pertunjukan Hiburan
teater komedie memiliki prinsip yang berbeda dari bentuk teater lainnya, teater komedie menuntut aktor untuk bisa bermain secara komikal yang mampu mengibur penonton, namun tetep dalam konteks pemanggungannya. Dalam pertunjukan komedi aktor bermain sesuai dengan teks lakon, pertunjukan teater komedi yang sengaja mengangkat naskah lakon,  ada beberapa bentuk pertunjukan yang  memilih teks lakon yang secara struktur mengandung unsur komedie sehingga pengamplikasiannya ke atas panggung pun dengan bentuk garapan yang komedi.
Bentuk pertunjukan teater komedie lainnya yang tidak terfokus pada teks lakon, penciptaan suasana hingga membentuk rangkaian peristiwa di atas panggung di lakukan aktor dengan improvisasi. Teater komedie cendrung mengajak penonton untuk ikut aktif berpartisipasi  dalam mencairkan suasana. Aktor dapat saja melakukan improvisasi karna mendapatkan pancingan dari penonton seperti  tertawaan yang di munculkan penonton. Teater komedi lebih membuka peluang aktor untuk melakukan improviasasi di atas panggung.
Improvisasi Dalam Kualiatas Seni Peran
Imporovisasi dapat terjadi kapanpun di atas panggung, karna improvisasi bukan suatu hal yang di rencanakan. Improvisasi muncul bisa saja di karenakan suatu kesalahan atapun kemunculan peristiwa yang tidak terencana seperti yang di katatakan oleh Adang Isme dalam bukunya Seni Peran:
“ kegiatan ini merupakan proses melatih kepekaan untuk mengembangkan suatu peristiwa atau suasana tanpa melalui proses latihan terlebih dahulu. Kegiatan inipun bisa membantu pemeran jikalau mereka menghadapi berbagai peristiwa  atau hal – hal yang tidak terencana sebelumnya yang bisa terjadi di ruang pertunjukan “.[2]
Berlandaskan dari hal di atas, improvisasi dapat di lakukan oleh siapapun saat ia menjadi aktor di atas panggung, namun tidak semudah itu, improvisasi yang muncul dari aktor tidak lepas dari kualitas seni peran yang di miliki. Karena improvisasi bisa saja tergantung kepada kemampuan aktor dalam menembangkan suasan di atas panggung, dalam pertunjukan komedi kemampuan aktor sangat di butuhkan dalam mengembangkan suasana hingga adegan yang  lucu mampu di kembangkan dengan bentuk improvisasi yang memperkuat kekonyolan adegan, Kualitas seni bisa saja dicapai dengan latihan dan pengolahan, untuk melakukan improvisasi tidak dapat di rencanakan namun bisa dilatih dengan melakukan pengembangan suasana atau peristiwa di atas panggung.
Bermain komedi bukan berarti membuka peluang aktor melakukan improvisasi dengan sepuasnya, improvisasi di lakukan namun tetap berada dalam konteks integratif  seni peran. Aktor harus memiliki interpretasi terhadap lakon agar pengendalian improvisasi dapat dilakukan, interpretasi sangat di butuhkan karena dengan hal tersebut mengembangan motif dapat di lakukan, tujuan aktor mampu bersikap konsisten terhadap motif yang di utarakan.
Hambatan improvisasi sulit untuk dilakukan dalam pertunjukan , terjadi karena kemampuan fisik yang berbeda, ataupun kemampua wawasan , daya ingatan dan kemampuan menalar, bisa saja tejadi karena bawaan mental yang berbeda – beda. dalam bermain teater aktor di tuntut untuk bermain lepas, tidak ada beban ataupun keraguan, bermain komedi aspek tersebut harus terwujud dengan bermain lepas maka kemunculan improvisi akan terbangun dengan sendirinya.
Improvisasi Aktor Terhadap Pengalaman Emosinya
kemampuan aktor dalam menciptakan suatu watak tidak lepas dari  pengalaman emosionalnya, begitu juga dengan melakukan improvisasi di atas panggung , improvisasi muncul dapat di pengaruhi ingatan emosi akan menguasainya, pengalaman seperti yang dikatakana oleh Beny Yohanes dalam bukunya  Mencipta Teater:
“ aktor teater dapat memanfaatkan dua gudang pengalamnnya, yakni tersimpan dalam ego maupun id, sesuai dengan tingkat kebutuhan untuk mencari sumber – sumber kehidupan emosi bagi watak yang akan di jelmakannya”[3]
Pengalaman emosi yang tesimpan dalam ego dan id seperti yang di katakana oleh Beny Yohanes, ternyata mampu untuk jadi sumber membangun watak, improvisasi dapat terjadi dalam pembangunan watak.
Pengalaman emosi mampu mempengaruhi daya imajinasi untuk melakukan improvisasi, ingatan emosi membantu aktor untuk membangkitkan peristiwa yang pernah dialami, seperti yang di ungkapkan oleh Adang Ismet dalam bukunya Seni Peran:
“ ingatan emosi ini merupakan ingatan yang secara tidak di sadari ada di dalam alam bawah sadar setiap manusia yang suatu ketika jika di perlukan ingatan emosi yang telah terpendam tadi bisa dibangkitkan kembali “.[4]
Seorang aktor mampu untuk melatih seni peran dalam mengali ingatan emosi, pengalaman yang terjadi, bisa terungkap pada waktu sekarang namun agak kurang nyata memiliki perbedaan dari kenyataan pengalaman yang pernah dialami.
Menciptakan improvisasi  terhadap pengalaman emosi tidak jauh berberbeda dengan menciptakan suatu watak dengan pengalaman emosi, menciptakan watak merupakan suatu proses  perencaan dari awal yang telah teridentifikasi saat naskah mulai dipahami hingga  pencarian karakter yang tepat terjadi pada proses latihan, di sana aktor diberi kesempatan untuk melakukan mencarian baik dari pengalaman emosi ataupun dari wawasan lainnya, melakukakan improvisasi di atas panggung melakukan suatu hal yang tidak terencana sebelumnya, jadi tingkat imajinasi yang tinggi dibutuhkan saat melakukan suatu hal yang tidak terencana sebelumnya. Mengembangkan imajinasi melatih diri untuk melakukan respon terhadap reaksi – reaksi yang tidak terduga, improvisasi dapat di katakana sebagai hasil dari imajinasi kesatuan daya berfikir yang cepat menangkap respon yang ada, improvisasi dapat dikatakanan sebagi buah dari imajinasi. Bentuk fikiran yang secara mendadak terjadi teraplikasikan dalam bentuk apapun melaui media tubuh bisa berbentuk vocal maupun gerak.
Imajinasi muncul bisa di akibatkan dengan pengaruh  sekitar, aktor yang melakukan improvisasi di atas panggung bisa saja dipengaruhi  oleh imajinasi aktor yang lainnya, hal tersebut dapat terjadi pada pertunjukan teater komedie yang tidak fokus pada suatu naskah, pada saat inilah imajinasi sesama aktor dibutuhkan agar mampu bermain dengan komikal , seperti yang di utarakan oleh adang ismet dalam bukunya Seni Peran:
“ lakukan berbagai kemungkinan imajinasi, baik objek yang bertolak dari realitas sehari – hari maupun yang muncul sebagai mimpi, yang tidak mungkin ada dalam dunia nyata. Untuk lebih merangsang daya kreatif dalam menciptakan imajinasi ini bisa dilakukan dengan aktifitas bersama – sama oleh beberapa orang, yang satu sama lain memberikan kekuatan daya imajinasi, dengan demikian setiap setiap orang bisa saling membantu untuk mengembangkannya menjadi semacam jalinan cerita”[5]
komedi bentuk lakuan yang mengundang tertawaan, upaya aktor dalam melakukan hal tersebut bisa dalam bentuk ucapan, mimik maupun gerak, dalam beberapa aspek tersebut dialog atau ucapan antar tokoh yang secara nyata tertera dalam teks lakon, aktor memahami teks lakon dan mengaplikasikannya melalui dialog namun pada penciptaan mimik ataupun gerak merupakan tugas aktor untuk bekerja secara kreatif memahami dialog dan perwatakan yang ia perankan, sehingga penyampaian secara utuh tercipta begitu saja di atas panggung saat aktor mampu mengembangkannya, pengembangan tersebut dapat dilakukan aktor dengan melakukan improvisasi yang tepat.
komedi kerap mempertunjukkan adegan lucu melalui tingkah laku aktor, penonton yang mengetahui bahwa pertunjukan yang dipertontonkan merupakan pertunjukan teater komedi, penonton akan merasa penasaran terhadap tingkah laku selanjutnya yang dilakukan aktor, karena penonton tahu bahwa yang ditontonnya adalah suatu pertunjukan lucu, dan ia menunggu saat - saat kelucuan itu muncul, aktor bisa memanfaatkan situasi seperti ini dengan melakukan improvisasi melalui tingkah laku ataupun mimik yang mengundang tertawaan namun tetap dalam konteks perwatakannya. improvisasi yang di lakukan aktor dapat dibantu dengan handprop ataupun property yang tersedia. karena propery dan handprop membantu aktor mengembangkan tingkat imajinasi saat berada di atas panggung sehingga muncul improvisasi yang di membantu menguatkan suasana.
            Seperti yang di utarakan oleh salah satu mahasiswa jurusan seni teater yang akhir - akhir mendapatkan julukan setelah melakukan improvisasi saat bermain di atas panggung . sebut saja Danni Septia Adera, yang akhir - akhir ini kerap di panggil Jojon Suisno.
Terakhir, dani beemain teater komedi di jambi pada tanggal 21 September 2013 dalam rangka Pekan Apresiasi ISI Padangp[anjang, dengan memerankan tokoh tamu II dalam naskah lakon Lena Tak Pulang yang di sutradarai oleh Wino Sari, bermain komedie baginya sangat menyenangkan namun menantang, bermain komedi tidak hanya sekedar paham terhadap teks lakon namun proses kreatif yang tidak terencana di atas panggung mampu memperkuat jalannya pertunjukan dalam pencapai kesuksesan, saat bermain komedi dani merasa memiliki peluang besar untuk melakukan improvisasi namun tantangannya improvisasi yang ia munculkan harus tepat agar adegan kelucuan makin di perkuat dengan improv yang ia timbulkan, bermain komedi baginya memang membutuhkan tingkat improvisasi yang tinggi, sehingga adegan yang ditunjukkan seperti mengalir begitu saja tanpa ada perencanaan sebelumnya
Hal - hal tidak terduga bisa saja terjadi namun hal tersebut bisa di siasai dengan melakukan improvisasi, improvisasi dalam bermain naskah komedi aktor harus memiliki imajinasi yang tinggi atas improvisasi yang ia lakukan sebab agar suasa yang dipertontonkan makin kuat imrrovisasi yang dilakukanpun baiknya mengundang tertawaan. kesalahan dalam melakukan improvisasi bisa saja terjadi  di sanalah dituntut kecerdasan aktor saat bermain di atas panggung.
Berakting komikal untuk mewujudkan suatu lawakan di lakukan aktor dengan menciptakan ekspresi di atas panggung, bermain komedi, aktor dituntut untuk membentuk satu kesatuan yang sifatnya komikal, baik dalam bentuk ucapa, gesture dan mimik wajah.
Ekspresi wajah sangat mendukung menguatkan perwatakan di atas panggung, bermain komedi cendrung mengeluarkan ekspresi yang terkesan humoris agar lawakan akan makin telihat, ekspresi wajah dapat dikatakanan sebagai improvisasi aktor saat bermain, ekspresi wajah telah tercipta dari awal pertunjukan oleh aktor di atas panggung hingga pengembanganpun dapat terjadi dengan melaukan improvisasi. Seperti yag disampaiakan oleh Benny Yohanes dalam bukunya Mencipta Teater.
“ seni peran dalam teater diekspresikan dalam satu kelangsungan pertunjukan di atas panggung, tidak terbagi – bagi secara segmental . proses mengekspresikan acting sinambung dari awal sampai akhir pertunjukan. Hasil acting merupakan perwujudan final dari ekspresi aktornya, dan tidak bisa di sulap melalui “trick” karena panggung bersifat tunggal dan trasparan”[6]
Menciptakan ekpresi saling berkaitan dari awal sampai akhir, maka ekspresi sangat membantu sang aktor untuk bermain menyampaikan pesan kepada penonton. Kesalahan kecil dapat terjadi saat pertunjukan namun hal tersebut akan mempengaruhi pertunjukan, begitu juga dengan ekspresi sang aktor, aktor di tuntut untuk menguji seni perannya bermain secara intensif dan total di atas panggung, namun kesalahan ekspresi atau penciptaan ekspresi yang tidak tepat mampu mempengaruhi  acting sang aktor.
komedie Sebagai Hasil Lakuan Improvisasi
Pertunjukan teater komedie yang mengangkat suatu naskah lakon di atas panggung, interpretasi untuk mengekpolasi lakuan yang komikal  hingga membentuk pertunjukan yang mengundang tertawaan, dialog yang di keluarkan aktor komedi kerap tidak focus pada teks naskah. Naskah di jadikan sebagai acuan dan pedoman saat berdialog,pengembangan  lakuan aktor komedi di atas panggung kerap terjadi.
Drama komedie Lebih mempertunjukan rangkaian peristiwa yang memiliki konflik yang lebih ringan, aktor menjelmakan sebuah watak yang tidak terikat unsur dramatis, aktor cendrung bermain lebih fleksibel.
PENUTUP
Kecendrungan melakukan improvisasi di atas panggung, melatih kesadaran terhadap pengembangan akting di atas panggung, bermain komedi membuka peluang aktor untuk melakukan improvisasi, teater komedi menghadirkan pertunjukan yang memiliki tujuan utama menyampaikan pesan kepada penonton namun penyampaian tersebut di aplikasikan dengan seni peran yang komikal, aktor bisa melakukan improvisasi di selah – selah dialog improvisasi yang di tibulkan bisa berbentuk menambahan dialog yang mengandung unsur humoris, gesture maupun ekspresi.
Seorang aktor yang mendapatkan kesempatan bermain komedi, baiknya memepergunakan kesempatan untuk memperluas pengembangan seni peran melalui improvisasi – improvisasi yang tajam, melatih diri untuk bermain secara mengalir agar penjelmaan dalam seni peran dapat tersampaikan secara utuh.
Bagi aktor melatih untuk melakukan improvisasi sangat di perlukan, aktor bisa saja menemukan hal – hal yag tidak terduga atau tidak terencana terjadi di atas panggung, aktor bisa saja mensiasai kejadian – kejadian tersebut dengan melakukan improvisasi agar kecelakaan atau kesalahan kecil ditangkap penonton sebagai suatu peristiwa yang telah terencana ataupun kecelakaan yag memang disengaja, demikian pentingnya melakukan improvisasi dalam bermain teater.
















DAFTAR PUSTAKA
S.Nalan, Arthur. Benny Yohanes. Suyatna Anirun. ( Bandung : CV Geger Sunten, 1998 )
Ismet, Adang. Seni Peran ( Bandung : Katalog Dalam Terbitan, 2005 )
DAFTAR INFORMAN
Nama                           : Danny Septia Adera
Tempat / tgl lahir         : Batusangkar, 11 september 1992
Kota Sekarang                        : Padangpanjang
Pekerjaan / status        : Mahasiswa


[1] Ismet, Adang. Seni Peran ( Bandung : Katalog Dalam Terbitan, 2005 ) hal 71

[2] Ismet, Adang. Seni Peran ( Bandung : Katalog Dalam Terbitan, 2005 ) hal: 41

[3] S.Nalan, Arthur. Benny Yohanes. Suyatna Anirun. ( Bandung : CV Geger Sunten, 1998 ) Hal: 25

[4] Ismet, Adang. Seni Peran ( Bandung : Katalog Dalam Terbitan, 2005 ) hal : 97

[5] Ismet, Adang. Seni Peran ( Bandung : Katalog Dalam Terbitan, 2005 ) hal: 40

[6] S.Nalan, Arthur. Benny Yohanes. Suyatna Anirun. ( Bandung : CV Geger Sunten, 1998 ) Hal: 26

Pertunjukan pantomime di audiTorium isi padangpanjang



Pertunjukan pantomime di audiTorium isi padangpanjang
Rabu, 23 oktober 2013 tepatnya pada pukul  08.00 WIB, auditorium dipenuhi penonton yang mayoritas mahasiswa ISI Padangpanjang, keramaian public diruang auditorium sehubungan dengan acara pemutan video SPA tahun ajaran 2013 – 2014, kemerihan acara ini diikuti seluruh mahasiswa dari berbegai jurusan ISI Padangpanjang yang ikut perpartisipasi untuk menonton acara ini, kemeriahan acara juga terlihat dengan penuhnya ruangan audiotorim pada malam itu, sorak gembira datang dari tiap sudut menyemangati berlangsungnya acara.
Setiap ada acara tentu tidak lepas dari pengisi acara, panitia yaNg ditunjuk mengatur acara pemutaran video SPA ini, telah member kesempatan kepada setiap jurusan untuk mengisi acara, terlihat pada malam itu setiap jurusan ikut berpartisipasi dalam mengisi acara, anggota yang mengisi acara lebih didominasi oleh angkatan 2013 seperti pada jurusan seni teater yang menampilkan pantomim, dengan aktor mahasiswa jurusan teater angkatan 2013.
Pertunjukan pantomime yang di bawakan oleh angkatan 2013 terbilang sukses, terlihat dari semangat aktor bermain secara intensif, ditambah support dari penonton saat pertunjukan berlangsung., aktor terdiri dari mahasiswa baru jurusan seni teater angkatan 2013.rangkaian adegan dalam pertunjukan pantomime ini disutradarai oleh M.Hibban Hasiuan salah satu mahasiawa seni teater yang terbilang cukup aktif mengguluti bidang pantomime.
Para aktor yag tampil dalam pertunjukan pantomime merupakan anggota yang telah ikut serta melakukan pelatihan pantomime setiap hari minggu dengan instruktur Saadudidin S.sn,M.sn dan M.hibban hasibuan. Dari ikut pelatihan inilah para aktor mampu untuk menggali potensi dalam bidang keaktoran khususnya pantomime. Para aktor mengaku senang saat selesai melakukan pertunjukan seperti yang diutarakan oleh salah seorang mahasiswa yang ikut bermain pantomime, Wulan mengutarakan isi hatinya saat selesai pertunjukan “ awalnya sangat menegangkan, karna penampilan kali ini adalah perdana bagi aya selama menjadi mahasiswa baru, saat bermain di atas panggung, rasa tegang hilang ketika saya mendengar tepuk tangan dari penonton, saya merasa senang sekali selesai pementasan setidaknya saya telah berusaha memberikan yang terebaik walaupun saya merasa ada kesalahan – kesalahan kecil saat kami bermain di atas panggung, dengan ini saya makin semangat dan terpacu menggeluti pantomime”
Pengakuan dari Wulan terhadap pengalamannya saat di atas panggung, merupakan langkah awal baginya untuk berkecimpung dalam bidang pantomime , bermain di atas panggung bagi seorang yang baru menggeluti bidang pertunjukan wajar jika merasa tegang dan grogi, hal itu bisa terjadi bagi seorang pemula, namun kegiatan – kegiatan seperti ini telah mendorong mahasiswa untuk berkreatifitas mengembangkan kemampuan dan potensi diri, dan melatih mental untuk terbiasa melakukan aktifitas di atas panggung khususnya bagi mahasiswa baru yang berada dalam wilayah pertunjukan.