Selasa, 19 November 2013

BUKAN SALAH CINTA



BUKAN SALAH CINTA
OLEH : WINO SARI
Penokohan :
sri : seorang ibu berumur 36 tahun
cinta : seorang gadis berumur 17 tahun
Fatimah : tetangga dari sri berumur 45 tahun
pak RT
herman : teman dekat sri
rendy : pacar cinta
polisi 1
polisi 2
( PAGI HARI YANG SEDANG MENUNGGU FAJAR MENYELIMUTI SEBUAH PERKAMPUNGAN YANG TERLETAK DI PINGGIRAN KOTA, CINTA YANG MASIH TERTIDUR PULAS TIBA – TIBA TERSENTAK KARNA MENDENGAR SUARA KETUKAN PINTU DAN TERIAKAN YANG KERAS )
1.      FATIMAH
( MENGETUK PINTU DENGAN) sri...sri... buka pintumu. sri.. aku tau kau ada di dalam, buka pintunya.
2.      CINTA
( MEMBUKA PINTU ) buk fatimah!ada apa ibu datang pagi – pagi begini mengetuk – ngetuk pintu rumah orang.apa ibu bisa mengetuknya agak pelan sedikit?
3.      FATIMAH
pelan..pelan. mana ibu mu.( MENEROBOS MASUK )
4.      CINTA
ibu gak ada di rumah.
5.      FATIMAH
hmm.. yang begini ni, anak sama ibu sama saja pembohongnya. kemana perginya janda itu?
6.      CINTA
eh ibu kalau ngomong tolong di jaga ya, apa maksud ibu berkata seperti itu, datang pagi – pagi sudah marah – marah, yang seharusnya marah itu kan saya karna ibu telah mengusik kesenangan orang pagi begini sampai – sampai menghina saya dan ibu saya. lebih baik ibu pergi dari rumah ini sebelum saya berteriak agar semua warga tau bahwa ibu telah mengganggu saya.
7.      FATIMAH
 berteriak lah, ayo berteriak, biar semua warga di sini tau tentang apa yang telah di lakukan oleh ibumu.
8.      CINTA
sudah ku katakan ibuku tidak ada di rumah, memangnya ia berbuat apa kepada ibuk?
9.      FATIMAH
suamiku tidak pulang semalaman. pasti kalian menyembunyikan ia di sini, mana dia? Dimana kalian sembunyikan suamiku ( MEMERIKSA SELURUH RUANGAN )
10.  CINTA
hentikan buk, hentikan, saya dan ibu saya tidak pernah menyembunyikan suami ibu di sini, apa ibu pikir tempat kami ini penginapan untuk para suami tetangga?
11.  FATIMAH
kenyataanya memang begitu kan. Aku kenal siapa ibu dan semua warga di sini juga tau tentang itu.
12.  CINTA
hentikan buk, saya anaknya buk. sayalah satu – satunya orang yang sangat mengetahui tentang ibu saya jauh dari apa yang ibuk ketahui tentang dirinya.
13.  FATIMAH
ya tentu saja kau tau tentang ibumu, tentang kelakuannya yang selalu..
14.  CINTA
sudah cukup kataku. Ibuk kalau bicara hati – hati ya, saya bisa melaporkan ibu ke polisi karna ibu telah menfitnah kami dan mencemarkan nama baik saya dan ibu saya.
15.  FATIMAH
Apa? Mencemarkan nama baik kalian, ( TERTAWA KECIL) apa tidak salah bahwa aku yang mencoreng nama baik kalian, eh cinta aku beralasan mencurigai ibumu.
16.  CINTA
Apa alasan ibu mencurigai ibu saya?
17.  FATIMAH
Kau tidak ingat pekan lalu pagi – pagi sekali aku datang ke rumah mu ini dan melihat suami ku sudah enak – enakan minum kopi. Berarti dia menginap di sini bukan?
18.  CINTA
Eh buk suamimu itu kemaren cuma mampir. salah ia sendiri mengapa pagi – pagi sudah mampir ke rumah orang minta di bikinin kopi lagi. apa ia tidak pernah di bikinkan kopi?
19.  FATIMAH
Kalau ngomong jangan sembarangan. kalian yang salah jika ia tidak di goda untuk datang ia tidak akan datang.
20.  CINTA
Mengapa ibuk tidak tanya saja kepada suami ibuk, apa benar ia memang sengaja mampir ke sini? ( MELIHAT MINAH DIAM TERPAKU ) kenapa? Apa ibuk sudah menanyakan ya? Lalu apa yang ia katakan? Apa ia mengatakan bahwa dia memang sengaja untuk datang ke rumah kami ini.
21.  FATIMAH
Kamu jangan sok tau ya!
22.  CINTA
Harusnya yang di salahkan itu suamimu bukan ibu saya. sekarang sudah jelas suamimu tidak ada di sini dan kehilangan suamimu tidak ada hubungannya dengan ibuku.
23.  FATIMAH
mm.. itu kan katamu, apa kau tau dimana ibumu sekarang ( MEMANDANG TAJAM KEPADA CINTA ) tidak kan, kau sendiri saja tidak tau dimana keberadaan ibumu sekarang ini.
24.  CINTA
ibu ku kerja.
25.  FATIMAH
ya tentu saja, aku juga tau ibumu kerja, bahkan semua warga dini juga tau bahwa ibu mu bekerja, mm kasihan sekali bahkan gadis ingusan seperti kau hanya bisa melihat apa yang di kerjakan ibu mu.
26.  CINTA
( MENGHELA NAFAS) apa maksud ibu? Ibuku bekerja di supermarket yang buka 24 jam, jadi ia hanya mengambil jadwal kerja malam. Apa itu salah.
27.  FATIMAH
sudahlah jangan di tutupi, semakin kau menutupnya kau semakin sakit cinta.
28.  CINTA
terserah apa kata ibuk, jika tidak ada kepentingan lain lagi, ibuk silahkan pergi dari rumah saya.
29.  FATIMAH
tidak kau suruhpun aku juga tetap akan pergi dari sini, ( MENGHELA NAFAS ) mm untuk apa berlama – lama di rumah ini. ( KELUAR MENUJU PINTU )
30.  CINTA
( MELIHAT LANGKAH BUK FATIMAH  YANG MENUJU PINTU KELUAR, SETELAH IBU FATIMAH KELUAR, CINTA MENUTUP PINTU KEMBALI, IA MENUJU KURSI TAMU DAN DUDUK DI SANA MEMANDANG SEBUAH FOTO YANG TERLIHAT GAMBAR SEORANG GADIS DAN IBU, BERJALAN MENGHAMPIRI FOTO TERSEBUT HINGGA BERLINANGAN AIR MATA TAK LAMA PINTU DI BUKA)



31.  SRI
cinta, sudah bangun? ( MENUTUP PINTU KEMBALI ) Ini ibu bawakan kamu serapan, kamu pasti suka ini. ( MASUK KE DAPUR KEMBALI LAGI MEMBAWA SEBUAH MANGKOK, SENDOK DAN GARPU ) Coba lihat ini makanan kesukaan kamu sayang.
( CINTA HANYA DIAM MELIHAT TINGKAH IBUNYA YANG SIBUK DENGAN MAAKANAN YANG IA BAWAKAN)
32.  SRI
( Menuangkan makanan ke dalam mangkok ) ini, ayo makan setelah itu berangkat sekolah.
33.  CINTA
cinta sudah kenyang. ( DENGAN NADA TERTAHAN )
34.  SRI
loh, memangnya kamu sudah serapan? Ibu rasa ibu tidak masak kemaren. Ini makanlah nak,ibu tau kamu pasti marah sama ibu karna ibu pulang pagi lagi ya?
35.  CINTA
( MENGHELA NAFAS ) cinta bilang cinta sudah kenyang bu?( DENGAN NADA TINGGI)
36.  SRI
( HERAN MELIHAT TINGKAH CINTA, MENCOBA UNTUK MENDEKATI CINTA ) ada apa nak?
37.  CINTA
( BERDIRI )cinta sudah kenyang bu, cinta sudah kenyang denga caci maki ibuk – ibuk yang setiap saat datang kerumah kita ini untuk menanyakan suami mereka, hanya untuk menghina kita buk, ingin rasanya cinta memuntahkan semuanya karna rasa kekenyangan ini.
38.  SRI
( MENDEKATI SRI ) cinta.. ( MEMANGGIL PELAN DAN MEMEGANG BAHU CINTA) apa yang mereka katakaan kepadamu?
39.  CINTA
( MELEPASKAN RANGKULAN IBU ) seperti biasa bu, tidak ada hal lain yang mereka bicara jika datang ke rumah kita ini, hanya itu – itu saja yang mereka katakan. Tadi ibuk fatimah tanya dimana ibu. Cinta jawab saja ibu masih bekerja di supermarket yang buka 24 jam. Karna, jika cinta bilang ibu bekerja jadi penyanyi di clup malam pasti ia lebih menghina kita lagi.
40.  SRI
mm dasar ibuk – ibuk sialan, berani – beraninya mereka memeperlakukan kita seperti ini. Harusnya mereka itu sadar seharusnya yang di salahkan itu suami mereka masing – masing. ( MEMANDANG CINTA ) cinta, kamu tidak usah terlalu memikirkannya. sekarang pergilah sekolah nanti kamu terlambat.
41.  CINTA
cinta tidak mau sekolah cinta mau berenti saja.
42.  SRI
( MENGHELA NAFAS, MENCOBA MENDEKATI CINTA ) cinta kamu harus sekolah sayang, jangan pernah berfikir untuk berhenti sekolah, apapun ibu lakukan agar kau bisa sekolah nak, ibu hanya ingin kau mendapatkan kehidupan yang layak nantinya, ibu tidak ingin nasibmu seperti ibu, kau harus sekolah yang tinggi agar mendapatkan masa depan yang cerah. Kau paham itu.
43.  CINTA
ya untuk apa sekolah ? saat belajar pikiran cinta selalu terganggu, cinta tidak bisa tenang buk, dan tidak kan pernah tenang jika kita seperti ini terus. Lagi – lagi uang bulanan cinta menumpuk tiga bulan, iuran untuk praktek juga belum di bayar. Lebih baik cinta keluar dari sekolah saja.dan kita pindah kontrakan saja.
44.  SRI
Pindah kontrakan? Tidak, untuk sementara kita tidak bisa pindah, kita harus bisa bertahan di sini.
45.  CINTA
Bertahan kata ibu, bertahan dengan caci maki para tetangga?
46.  SRI
Cinta kita belum bayar kontrakan, ibu akan melunasi uang kontrakan dulu sebelum kita pindah dan untuk sekolah, ibu akan usahakan uangnya yang penting kamu jangan berhenti, ibu..ibu.. akan berusaha minta gaji tambahan nantinya.
47.  CINTA
Tidak perlu, ibu pindah kerja saja, ibu kan bisa cari kerja tempat lain, jadi ibu tidak harus bekerja malam hari  dan pulang pagi hari. ibu – ibu tetangga tidak akan curiga lagi kepada ibu, cinta tidak minta lebih bu, yang cinta mau kita bisa makan dan minum itu sudah cukup. pokoknya ibu pindah kerja
48.  SRI
( MENJAWAB RAGU)  mm,, cinta ibu tidak bisa pindah ke tempat karja lain, karna..mm..karna..gaji untuk dua bulan ke depan sudah ibu ambil , jadi ibu tidak bisa untuk mengundurkan diri dari tempat kerja.
49.  CINTA
ya sudah kalau begitu biar cinta yang keluar dari sekolah.
50.  SRI
cinta..



51.  CINTA
memang harus begitu bu, ibu bekerja mencari uang agar cinta bisa sekolah dan tercukupi semua kebutuhan cinta, ia kan bu? mulai sekarang biar cinta yang bekerja mencari uang.
52.  SRI
nak, apa yang kamu katakan, tolonglah mengerti dengan ibu , ibu peduli  sekali dengan masa depanmu nak, ibu mohon jangan hancurkan harapan ibu untuk mu. ibu sayang sama kamu nak.
53.  CINTA
Kalau ibu menginginkan cinta sekolah, ya sudah cinta tetap sekolah sambil bekerja
54.  SRI
Kamu tidak boleh bekerja sebelum tamat sekolah
55.  CINTA
Tapi...
56.  SRI
Sudah... pergilah sekolah.. nanti kamu terlambat
( CINTA MASUK KE KAMAR IBU, SRI MENUJU KURSI DUDUK TENANG DI SANA, MENGAMBIL KOREK LALU MEMETIKKAN KE SEBATANG ROKOK , HP BERDERING)
57.  SRI
Ya, halo. Ini baru saja sampai, tidak perlu nanti saja, cinta belum berangkat sekolah, ya baik sampai jumpa ( MENUTUP TELFON )
( CINTA KELUAR DARI KAMAR, BERPAKAIAN SERAGAM SEKOLAH MASUK KE DAPUR KELUAR KEMBALI )

58.  CINTA
cinta pamit bu, ( JALAN MENUJU PINTU KELUAR )
59.  SRI
iya sayang, hati – hati ya. Selesai sekolah langsung pulang, jangan pergi kemana – mana.
( BERJALAN MENUJU PINTU, MENGINTIP KE JENDELA , MENGARAH KE RUANG TAMU MEMBERSIHKAN DAN MERAPIKAN RUANGAN SAMBIL BERNYANYI – NYANYI KECIL, TAK LAMA PINTU DI KETUK)
60.  SRI
Eh pak RT, silahkan masuk pak.
61.  PAK RT
O ya..ya.
62.  SRI
Silahkan duduk pak, Pak Rt mau minum apa pak?
63.  Pak RT
Eh tidak usah repot – repot sri, saya datang Cuma sebentar kok.
64.  SRI
Eh jangan begitu pak, tidak baik tamu datang gak di kasih minum.
65.  PAR RT
Ya sudah kalau begitu air teh saja.
66.  SRI
Kalau begitu saya ke dapur sebentar ya pak.

( SRI MASUK DAPUR DAN KELUAR KEMBALI MEMBAWA SECANGKIR TEH DAN MELETAKKANNYA DI ATAS MEJA TAMU TEPAT DI HADAPAN PAK RT)
67.  PAK RT
Terimakasih sri, tadi saya ke kantor lurah dan lewat di depan lalu saya pikir tidak ada salahnya jika mampir sebentar ke rumah dek sri, betul tidak ?
68.  SRI
Owh, jadi bapak datang hanya untuk sekedar mampir, tidak ada hal yang lain begitu ?

69.  PAR RT
O...mm.. sebenarnya ia, eh tidak juga, o saya memang ada perlu dengan dek sri, ya beguitulah kira – kira.
70.  SRI
( MEMANDANG HERAN ) silahkan di minum tehnya pak.
71.  PAK RT
Benar – benar mantap teh bikinin dek sri ini, kalau saja saya bisa minum teh seperti ini setiap harinya, saya pasti akan
72.  SRI
Ah bapak jangan berlebihan memuji, teh buatan istri bapak pasti tidak kalah enaknya dengan teh buatan saya
73.  PAK RT
( TERTAWA KECIL ) dek sri ini kok malah memuji istri saya.
74.  SRI
O ya pak, kalau kedatangan bapak ke sini untuk menangih uang kontrakan, saya...
75.  PAK RT
Oh.... tidak.. tidak, kedatangan saya bukan untuk menagih uang kontrakan, saya juga tau pasti uangnya belum ada bukan?
76.  SRI
( GUGUP ) itulah masalahnya pak, saya jadi segan sama pak rt dan buk rt.
77.  PAK RT
Ah, tidak perlu segan, saya juga tau keuangan dek sri, saya tidak terlalu membebankan, yang penting dek sri bertahan tinggal di rumah ini dan..
78.  SRI
Dan apa pak rt?
79.  PAK RT
( PAK RT MENJADI SALAH TINGKAH ) o tidak, kalau begitu saya permisi dulu. Lain kali saya akan mampir.
80.  SRI
O ya..ya baik pak rt.
( MENUTUP PINTU KEMBALI SRI BERJALAN KE ARAH DAPUR TIBA- TIBA PINTU DI KETUK ORANG, SRI MEMBUKA PINTU)
81.  SRI
( KAGET) mas herman!
82.  HERMAN
Kaget ya, beberapa hari ini kau tidak mengangkat telfon, makanya aku datang kemari.
83.  SRI
( GUGUP) masuklah dulu
84.  HERMAN
( DUDUK DI KURSI TANPA BASA-BASI, MEMANDANG PERNAK – PERNIK YANG ADA DALAM RUANGAN ) kok sepi? Kau pasti sendirian di rumah. Kenapa berdiri saja? Kau takut akan kedatangan ku!
85.  SRI
Tidak, aku..
86.  HERMAN
Sudah jangan takut, aku kesini tidak menagih  hutang
87.  SRI
Hutangmu akan segera ku bayar, kau tenang saja, setelah hutangku lunas jangan datang ke rumahku lagi.
88.  HERMAN
Sri.. sri hati – hati dengan ucapan mu itu, kau tau siap aku bukan, aku akan melakukan apa pun demi mendapatkan kemauan ku sendiri ( TERTAWA KECIL ) aku bisa saja mendapatkan kau dan anak gadis mu itu ( PIIMPONG)
89.  SRI
                                                  Jangan pernah sentuh dia!                                     
90.  HERMAN
Kenapa? Kau takut ya, aku hanya bercanda sri, maksudku aku bisa saja mengawini mu dan menjadikan cinta sebagai anak ku.
91.  SRI
Tidak.. itu tidak akan terjadi, aku tau siapa kau mas! Kau srigala , srigala yang setiap saat mencari mangsa, aku tidak akan pernah melepaskan anak ku kepada mu sekalipun kau jadikan ia sebagai anak, kau mengerti!

92.  HERMAN
Sri..sri seharusnya kau bersyukur ada orang yang mau mengawini perempuan seperti dirimu.
93.  SRI
Aku lebih baik tidak pernah kawin lagi dari pada harus hidup dengan lelaki seperti dirimu!
94.  HERMAN
Sungguh penolakan yang luar biasa sekali, ( MENDEKATI SRI ) jika kau menikah dengan ku, hutang mu akan ku lunasi kau tidak lagi harus bekerja tiap malam di clup, dan semua biaya sekolah dan hidupnya cinta akan ku penuhi. Kau juga bisa berusaha hidup rukun dengan istri dan anakku. Ayo lah sri! Pikirkan baik – baik.
95.  SRI
Harus berapa kali aku mengatakannya mas, aku tidak mau!Lebih baik mas pergi aku sudah putuskan untuk tidak lagi bertemu dengan kau, kau punya istri dan anak – anak juga kan mas, mereka lebih membutuhkanmu. kau boleh pergi sekarang.
96.  HERMAN
( MENCOBA MENDEKATI SRI DAN MERAYU ) Wah..wah.. ternyata kucing betina ku ini sudah bisa mengaung seperti harimau.
97.  SRI
Mas, sudah ku katakan berulang kali jangan ganggu aku lagi, dan jika kau bersikap  seperti ini karna aku memiliki hutang kepadamu, aku akan lunasi secepatnya.
98.  HERMAN
Jangan seperti itu sri, aku kenal siapa dirimu, aku tau kau sangat membutuhkan ku, kemarilah sayang ( MENCOBA MERANGKUL SRI TAPI SRI BERUSAHA UNTUK MELEPASNYA, TIBA – TIBA CINTA MASUK )

99.  CINTA
( TERCENGANG MELIHAT IBUNYA BERPELUKAN DENGAN SEORANG LELAKI ) ibu.
100.                SRI
Cinta! ( KENAPA KAMU PULANG LEBIH AWAL SAYANG )
101.                CINTA
Apa yang ibu..
102.                SRI
Sayang ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Dengar penjelasan ibu dulu ( MENCOBA MENDEKATI CINTA)
103.                CINTA
( MENUNJUK KE ARAH HERMAN ) Siapa dia bu?
104.                SRI
Dia..dia..
105.                HERMAN
O ini ternyata anak mu sri, tidak jauh beda dari yang kamu ceritakan ( MEMANDANG SRI ) seorang gadis, cantik sepertinya sebaya dengan...
106.                SRI
Cinta kenalkan ini teman ibu, kamu bisa panggil dia om herman.
( HERMAN MENJULURKAN TANGANNYA KEPADA CINTA, CINTA TETAP DiAM MEMANDANG TAJAM HERMAN )
107.                CINTA
Om herman ? ibu sepertinya kita harus bicara.
108.                SRI
Cinta.. kamu mau bicara apa sayang, kenapa kamu pulang lebih awal? ( MENATAP DAHI CINTA ) dan kenapa dahi kamu?
109.                CINTA
Cinta.. cinta tadi... sudahlah nanti saja kita bicara bu.
110.                SRI
Tunggu dulu sayang ( CINTA MASUK KAMAR )
111.                HERMAN
( MENENANGKAN SRI ) sudah.. nampaknya ia kelelahan.
112.                SRI
Keluar kau mas !
113.                HERMAN
Loh, sri.. ayolah jangan begini...
114.                SRI
Aku bilang keluar.
( HERMAN MENATAP TAJAM SRI, IA MENUJU PINTU KELUAR )
115.                HERMAN
Bayar semua hutang mu, kalau tidak kau akan terima resikonya.
( SRI MENUJU KAMAR CINTA DAN MENGETUK – NGETUKNYA )
Cinta...cinta... ibu mau bicara, keluarlah sebentar.
( CINTA KELUAR DENGAN MEMBAWA SEBUAH KOPER )
Mau kemana kamu cinta?
116.                CINTA
Cinta mau pergi bu.
117.                SRI
Kamu mau pergi kemana, kamu marah pada ibu, sayang semua ini  hanya kesalahpahaman.
118.                CINTA
Kesalahpahaman apa?
119.                SRI
Kamu jangan pergi ( MENCOBA MENAHAN CINTA ) jika kamu menginginkan ibu untuk pindah kerja ibu akan melakakukannya sayang, ibu janji ibu akan melakukannya, kamu jangan pergi.. ibu akan ceritakan kejadian yang kamu lihat barusan.
120.                CINTA
Sudah cukup cerita ibu semua untuk cinta, semakin banyak ibu bercerita semakin banyak pula kebohongan yang ibu buat.
121.                SRI
( MENATAP CINTA TAJAM ) Apa – apaan kamu ini, kamu bilang ibu bohong, sudah kamu masuk lagi ke dalam kamar, jangan pernah keluar dari rumah ini. Kamu itu seorang anak kamu harus patuh kepada ibu..
122.                CINTA
Tidak untuk kali ini bu..cinta sudah lelah, jangan mencoba untuk membujuk cinta lagi buk, selama ini cinta hanya mengurung diri saja di rumah seperti yang ibu suruh, sekolah ! mungkin hanya itu kebebasan cinta untuk keluar, namun setelah itu apa? Cinta tidak merasakan bermain di luar sana bersama teman – teman, cinta rasa semua ini sudah cukup.

123.                SRI
Cinta kamu tidak tau bagaimana kehidupan di luar sana nak, nampaknya saja semua terang, bebas dan ramai namun di balik itu semua kamu akan merasakan gelap, sunyi dan sepi. Ibu hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk  kamu cinta.
124.                CINTA
Biar.. biarlah semua gelap di luar sana, cinta akan rasakan itu bu.
125.                SRI
Karna memang itu yang ibu rasakan cinta! Seorang ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
126.                CINTA
Lalu apa bedanya dengan keinginan cinta buk?
127.                SRI
( MENJAWAB DENGAN TEGAS) itu tidak sama, keinginan kamu belum tentu yang terbaik untuk kamu.
128.                CINTA
Lalu apa yang ibu pikir terbaik untuk cinta?
129.                SRI
Cinta..
130.                CINTA
Sekarang lebih baik berterus terang saja bu, bau busuk yang di sembunyikan pasti akhirnya akan tercium juga.. ibu pikir selama ini cinta tidak tau, ibu salah bu. ternyata anak kecil mu ini sekarang sudah pintar menangkap bau – bau yang tidak enak yang ada di rumah ini, ini juga menjadi alasan bagi cinta untuk keluar dari rumah ini...

131.                SRI
Apa maksud kamu cinta? Sudahlah jangan di teruskan lagi .
132.                CINTA
( BERNADA SEDIH ) tidak..ibu tau mengapa cinta pulang lebih awal. cinta capek bu, di hina – hina terus sama teman – teman.
133.                SRI
Di hina bagaimana?
134.                CINTA
Ibu tidak perlu terkejut mendengarnya, ini sudah biasa kok cinta alami, tapi hinaan kali ini terlalu berat untuk cinta bu, pagi – pagi sekali dinda datang menghampiri cinta. Ia datang marah marah, bicara dengan suara yang sangat keras sekali.
135.                SRI
Apa yang ia katakan?
136.                CINTA
Ia mengatakan tentang kelakuan ibu. Ia melihat ibu jalan dengan ayahnya, ia menuduh ibu telah menggoda ayahnya, ibunya tau tentang semua ini, sampai – sampai ibunya ingin bunuh diri terhadap kedekatan ibu dengan ayahnya. Cinta berusaha untuk membela diri, cinta katakan itu semua tidak benar, tapi ia masih saja beersekukuh menuduh ibu.. ( MENATAP IBU ) suaranya itu lo bu.. suaranya terlalu keras, cinta langsung saja melemparkan pukulan padanya.
137.                SRI
Cinta, kamu..
138.                CINTA
Ya... cinta bertengkar dengan dinda bu, dinda membalas pukulan cinta.
139.                SRI
Jadi dahi kamu terluka karna itu sayang,,, ( MENYENTUH DAHI CINTA )
140.                CINTA
Sudah. Sekarang ibu berterus terang saja. Apa laki – laki  yang tadi datang ke rumah kita itu ayahnya dinda?
141.                SRI
Cinta,, kamu tenang dulu, dia itu..
142.                CINTA
Hermankan.... persis dengan nama ayah dinda
143.                SRI
Ibu punya hutang padanya, ia kesini untuk menagih hutang itu.
144.                CINTA
Kalau Cuma minjam uang, kok  malah sampai jalan gitu.
145.                SRI
Terserah apa yang kamu katakan, ibu Cuma pinjam uang padanya dan ibu tidak ada hubungan apa – apa dengannya. Dulu ibu memang pernah menjalin hubungan dengannya tapi sekarang sudah tidak lagi, herman itu laki – laki yang tidak baik, mungkin saja dinda dan ibunya mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari herman.
146.                CINTA
Ya berarti apa yang di katakan dinda itu benar kan bu? Biar aku yang temui om herman.
147.                SRI
Tidak.ibu kenal sekali dengan dia cinta, ia orang yang licik yang sering menjual gadis – gadis yang masih belia dan lugu.... ia juga banyak memiliki tempat pelacuran di kota ini.
( BELUM SELESAI BERKATA, HANDPHONE  YANG TERLETAK DI ATAS SOFA BERBUNYI , SRI MEMEGANG HANDPHONE TERSEBUT NAMUN IA TIDAK MENGANGKAT, SAMPAI BUNYI ITU MATI DAN BERDERING KEMBALI )
148.                CINTA
Kenapa tidak di angkat, mungkin saja yang menelfon amat pentinng sekali.
( SRI MENCOBA UNTUK MENJAWAB NAMUN IA GUGUP )
149.                SRI
Ini..o..ini..
150.                CINTA
Siapa? Om herman, m..m.. om jay atau om sardi atau jangan – jangan malah suami tetangga.
151.                SRI
( BERNADA KERAS ) cinta hati – hati kamu kalau bicara, jangan sembarangan kamu ya.
152.                CINTA
Kenapa? cinta rasa cinta tidak sembarangan kok bicaranya, lusa cinta mengangkat handphone ibu yang ternyata itu pak sutejo suaminya buk siti. Cinta tanya ada apa eh malah ia bilang iseng – iseng saja.itu sudah yangg ketiga kalinya cinta mengangkat telfon dari dia, cinta tidak mau mengatakan kepada ibu, karna cinta rasa mungkin saja pak sutejo memang sekedar iseng, tapi kok iseng malah berulang - ulang.
153.                SRI
 Cinta kamu tau sendirilah bagimana sikap – sikap suami tetangga kepada ibu, ibu sudah berusaha untuk mengelak tapi mereka selalu bersikap seperti itu. pura – pura datang kerumah sekan – akan ada suatu hal penting yang akan di katakan. Bahka tukang sayur kelilingpun juga ikut -  ikutan.
TERDENGAR SUARA DARI LUAR RUMAH YANG TERNYATA ITU TUKANG SAYUR)
Sayur...sayur... buk sri,, sayurnya buk... sayur..sayur, buk sri
( KATA – KATA ITU DI ULANG BERKALI KALI, CINTA MEMBUKA PINTU DAN BERTERIAK KE LUAR )
154.                CINTA
Ibu saya tidak beli sayur pak, bapak pergi saja ke tempat ibu yang lain ( MENUTUP PINTU KEMBALI )
155.                SRI
Cinta kamu yaang sopaan sedikit bicaranya
( CINTA MENYAMBUNG KEMBALI PERCAKAPAAN YANG TERPOTOINGG KARNA SUARA TUAKANG SAYUR )
156.                CINTA
Lalu bagaimana dengan teman ibu yang lain? Yang sering datang kemari?  Apa Ibu juga meminjam uang pada mereka?
157.                SRI
Cinta.. ibu meminjam uang juga untuk kebutuhan..
158.                CINTA
Kebutuhan ibu yang selalu merokok, minum – minum, keliaran tidak jelas..
159.                SRI
Apa yang kamu katakan cinta?
160.                CINTA
Cinta mengatakan kenyaataan bu,tidak ada yang salahkan dengan perkataan cinta. (  CINTA DUDUK MENYANDAR DI SOFA MENGELUARKAN SEBUNGKUS ROKOK DAN MENGAMBIL SATU BATANG, SRI TERKEJUT MELIHAT TINGKAH CINTA)
161.                SRI
Cinta apa – apaan kamu, jangan katakan kalau kamu telah merokok.
162.                 CINTA
( DENGAN SANTA MENJAWAB) ya seperti yang ibu lihat, apa ada yang salah bu?
163.                SRI
Cinta sudah jelas itu salah, hentikan ( MENCOBA MEREBUT SEBATANG ROKOK YANG SEDANG DI HISAP CINTA)
164.                CINTA
Jika merokok itu salah lalu kenapa ibu melakukannya, sebentar lagi cinta juga akan mencoba seperti apa rasanya alkohol itu? sampai – sampai ibu ketagihan di buatnya.
165.                SRI
Cinta ibu mohon cinta, jangan pernah lakukan hal – hal seperti itu, itu buruk sekali untuk kamu cinta
166.                CINTA
Untuk ibu sendiri bagaimana? Apa semua ini baik untuk ibu? Apa bedanya semua akan baik – baik saja.
167.                SRI
( BERTERIAK DENGAN KERASNYA SEKETIKA PINTU DI KETUK)
Siapa lagi itu?
168.                CINTA
Biar cinta yang buka. ( MEMBUKA PINTU DAN TERKEJUT ) kamu?

169.                RENDY
Cinta…
170.                CINTA
Aku senang sekali kamu datang, ayo masuk.
171.                RENDY
Cinta tunggu sebentar aku.. ( GELISAH )
172.                CINTA
Masuk dulu, kita bicara di dalam saja.
173.                RENDY
Tidak cinta, aku Cuma..
174.                CINTA
Kamu ini kenapa, hilang secara tiba – tiba lalu datang dan bertingkah seperti ini. (CINTA MENARIK RENDY MASUK KE RUMAH )
175.                SRI
Rendy? Apa yang kamu lakukan di sini.
176.                CINTA
Lho kok ibu bisa kenal rendy, setahu cinta, cinta belum mengenalkan rendy pada ibu ?
177.                RENDY
Cinta, aku minta maaf karna selama ini aku menghilang secara tiba – tiba, tapi aku benar – benar tidak tau kalau kejadiannya akan seperti ini.
178.                CINTA
Memangnya kenapa? Apa yang terjadi sebenarnya?
( MEMANDANG SRI DAN RENDY YANG DIM TERPAKU ) oh tidak…tidak mungkin, ini tidak mungkin terjadi. Ibu tolong katakan apa arti semua ini.
179.                SRI
Cinta, maafkan ibu sayang, ibu benar – benar tidak tau kalu rendy adalah kekasih kamu, ya lalu ibu..
180.                CINTA
Sudah cukup cinta paham bu, jangan di teruskan.. ( MENATAP RENDY TAJAM ) kamu keluar dari rumah ini.
181.                RENDY
Cin aku bisa jelaskan, ini semua
182.                CINTA
Cukup, dasar kau bajingan.. keluar kau dari rumah ku.
183.                RENDY
Baik aku akan keluar dari rumah ini, ( MENDEKATI SRI ) tapi tante, saya tunggu kedatangan tante untuk bayar semua hutang selama ini. Permisi ( KELUAR MENUJU PINTU )
( SUARA HENING SEKETIKA )
184.                SRI
Cinta, kenapa kamu bisa perpacaran dengan orang seperti itu?
185.                CINTA
Itu tidak penting ibu, sekarang semua sudah makin jelas, cinta tidak tau harus bagaimana lagi.


186.                SRI
Cinta, ibu benar – benar minta maaf sayang, ibu tidak tau jika rendy kekasih kamu. Awalnya ibu hanya meminjam uang padanya, tapi karna..
187.                CINTA
Karna apa bu? karna ia mau memberi lebih ibu makin memperdayanya. Ini semua ibu lakukan untuk uang kan?
188.                SRI
Kita butuh uang cinta
189.                CINTA
Ya ibu benar kita butuh uang
190.                SRI
Sayang kamu jangan marah pada ibu ya nak, ibu janji ibu tidak akan melakukan hal – hal seperti itu lagi cinta, tolong beri ibu kesempatan satu kali lagi
191.                CINTA
Bu, cinta ini anak ibu, cinta tak mampu untuk tidak memaafkan ibu, tpi tolong bu, kita rubah semua ini, cinta hanya ingin kedamaian bu. Jika ibu butuh uang biar kita sama – sama mencari uang, cinta akan mencari pekerjaan.
192.                SRI
Tidak untuk saat ini cinta.
193.                CINTA
Tapi, kenapa bu, sekarang untuk persoalan rendy,cinta anggap saja semua tidak terjadi apa- apa. Selesai kan.
194.                SRI
Tidak bisa cinta, kamu jangan kemana –mana. Rendy, herman dan lainnya sekarang ini sedang menagih hutang kepada ibu, mereka bisa saja mencelakakan kamu cinta.
 ( HENDPHONE BERDERING KEMBALI )
195.                CINTA
Siapa bu? ( SRI DIAM SAJA MENATAP )
196.                CINTA
Kok tidak di angakat, sini biar sini cinta yang angkat ( MEREBUT HANDPHONE DARI GENGGAMAN SRI, SRI MEREBUTNYA KEMBALI )
197.                SRI
Tidak, biar ibu saja yang mengangkat. Ini dari om herman. ( SRI MENJAUH DARI CINTA, CINTA MELIHAT GERAK – GERIK IBU YANG KELIHATAN GELISAH SAAT MENELFON, SRI TIDAK BERKATA APA – APA SAAT MENELFON, SEKETIKA TELFON DI TUTUP )
198.                CINTA
Adapa lagi yang ia katakan?
199.                SRI
cinta, bantu ibu kemasi semua barang – barang kita.
200.                CINTA
Kenapa bu? Kenapa ibu ketakutan seperti ini. Om herman menagih hutangya?
201.                SRI
Bukan itu yang ibu takuti, yang ibu takuti Cuma kamu cinta, cinta kamu selama ini telah banyak menanggung penderitan karna ibu, mulai saat ini ibu akan berusaha untuk membuat hidupmu lebih bahagia nak, ibu tidak mau kamu ikut terjerumus karna perbuatan ibu.

202.                CINTA
Ya tapi mengapa harus sekarang bu? Apa tidak bisa kita minta waktu kepada om herman untung membayar hutangnya.
203.                SRI
Kita tidak ada waktu lagi! Sebenarnya ibu telah melakukan kesalahan besar? Ibu tidak bisa memaafkan kesalahan ibu ini.
204.                CINTA
Memangnya apa yang ibu perbuat?
205.                SRI
Ibu.. ibu ( MENANGIS TERSEDU ) cinta kamu berhak untuk tidak memaafkan ibu mu ini.
206.                CINTA
Kenapa bu? Apa yang terjadi sebenarnya.
207.                SRI
Waktu ibu meminjam uang pada herman dengan jumlah yang banyak, ibu menjadikan kamu sebagai jaminannya cinta.
208.                CINTA
Tidak..tidak mungkin, bagaimana bisa ibu menjadikan cinta sebagai jaminan ( MENANGIS )
209.                SRI
Cinta, ibu benar – benar menyesal, sekarang ini yang bisa ibu lakukan hanyalah, menyelamatkan kamu dari herman, jika tidak ia akan mengambil kamu dari ibu. Ayo berkemas, kita akan berangkat secepatnya, tapi ibu harus menemui herman dulu. Tapi sebelumnya ibu harus menemui ia terlebih dahulu.

210.                CINTA
Kalau kejadiannya sudah seperti ini,  ibu tidak boleh menemui dia.
211.                SRI
Kali ini ibu harus menemuinya cinta, sebenarnya ibu masih memiliki sebuah kalung, ya kalau di jual uangnya lumayan, setidaknya hutang kita terbayar walau sedikit.
212.                CINTA
Jika begitu cinta ikut dengan ibu.
213.                SRI
Cinta dengarkan ibu kmu tetap di sini, setelah ibu menemui herman, kita akan angkat kaki dari kota ini, jadi kamu tidak perlu sedih lagi tidak akan ada laki ibuk – ibuk yang setiap pagi menghina kita, kamu juga tidak akan berkelahi lagi dengan teman – teman yang selalu menghina kita.
Ibu harus temui herman sekarang. ( MENCOBA UNTUK MEMBUJUK CINTA ) kamu harus percaya kepada ibu, jika ibu pergi kamu akan selamat, percaya pada ibu sayang.
( DENGAN HATI YANG BERAT CINTA MELAPAS IBU KELUAR DARI RUMAH, SRI MELEPASKAN GENGGAMAN CINTA BERJALAN MENUJU PINTU KELUAR,MENGHENTIKAN LANGKAHNYA )
214.                SRI
Jaga diri baik – baik cinta, ibu kan segera kembali.
( CINTA MENGUKUITI LANGKAH IBU SSAMPAI KE PINTU MENATAP KE LUAR BERCUCURAN AIR MATA )
215.                CINTA
Hati – hati bu ( MENUTUP PINTU KEMBALI )
( CINTA MASUK KE KAMAR MERAPIKAN BARANG – BARANG, SETELAH LAMA MONDAR – MANDI CINTA DUDUK DI KURSI TAMU MEMANDANG JAM DIDING YANG BERDETANG BERGANTIAN, WAKTU TERUS BERJALAN, MATAHARI SUDAH HAMPI TERBENAM, CINTA KEMBALI MONDAR MANDIR MELIHAT SAMBIL MMEMANDANG JAM, TELIHAT JELAS DI RAUT WAJAH CINTA YANG DI PENUHI KEGELISAHAN, MENCOBA MENELFON BERULANG KALI TAPI TETAP SAJA TIDAK TERSAMBUNG, KEKHAWATIRAN SEMAKIN MENYELMUTI CINTA, TAK LAMA TELFON  BERDERING, BERHARAP JIKA YANG MENELFON IBU )
216.                CINTA
Hallo, oh kamu, ada apa, baik nanti akan aku kerjakan, terimakasih ya. Sampai jumpa (KEMBALI MONDAR MANDIR MEMANDANG JAM DI DINDING ) kenapa ibu belum pulang juga ya.. ( MERJALAN MENUJU JENELA, MEMBUKA GORDEN DAN MENUTUP KEMBALI ) lama sekali !( TAK  LAMA  PINTU DI KETUK ) pasti ibu ( CINTA MEMBUKA PINTU, TERKEJUT TERNYATA YANG BERDIRI DI HADAPANNYA BUKAN IBU TAAPI DUA OARANG PRIA BERSERAGAM POLISI )
217.                POLISI 1
Maaf nona apa betul nona yang bernama cinta kasih sayang?
218.                CINTA
( GUGUP ) ya betul, ada apa ya pak?
219.                POLISI 2
Apa anda anak dari nyonya sri hartono ?
220.                CINTA
Ya benar, itu nama ibu saya pak!
221.                POLISI 2
Anda harus ikut kami sekarang juga.

222.                CINTA
Tunggu dulu pak ada apa ini sebenarnya.
223.                POLISI 1
Maaf sebelumnya nona, kami mendapatkan tugas untuk menjemput anda, untuk memberikan keterangan.
224.                CINTA
Keterangan apa pak.
225.                POLISI 2
 begini, ibu anda nyonya sri hartono baru saja di temukan tewas bersama seorang pria di hotel... lantai 7 kamar no 20, di duga pembunuhan terjadi akibat pertengkaran dari keduanya.
226.                CINTA
Tidak mungkin, itu tidak mungkin pak ibu saya baru saja keluar sore tadi
227.                POLISI 1
Maaf nona kami di tugaskan membawa nona untuk mmemberikan keterangan.
228.                CINTA
Tidak mungkin,  bapak jangan main- main pak, saya sebentar lagi akan prgi bersama ibu, tidak mungkin ibu saya pergi duluan, lihat ( MUNUNJUK BARANG – BARANG YANG SUDAH DI SIAPKAN CINTA ) lihatlah pak, bapak bisa lihatkan itu barang -  barang yang sudah saya siapkan untuk pergi, ibu saya berjaji untuk kembali tidak mungkin ia mengingkari janjinya.
229.                POLISI 1
( BERUSAHA MENDEKATI CINTA ) mari nona ikutlah dengan kami.

230.                CINTA
Tidak, kalau saya ikut denga bapak nanti ibu saya pulang ia tidak melihat saya ada di rumah aia pasti marah kepada saya pak.
231.                POLISI
Nona, ibu anda telah tewas terbunuh, polisi menemukan ibu anda mendapatkan luka dengan benda tanjam di bagian perutnya, sedangkan pria satu tewas terlukan di bagian kepala di duga akibat tembakan. Sekarang mayat mereka telah di bawa ke rumah sakit terdekat.
232.                CINTA
( DIAM GEMETARAN, MMEMANDANG RUMAH DI SEKELILING)
Tidak....ini tidak mungkin, tidak mungkin ibu tidak boleh pergi..
( LAMPU PADAM )






Tidak ada komentar:

Posting Komentar