Minggu, 01 Juni 2014

KRITIK BUKU




KRITIK DAN MEDIASI SENI
OLEH : WINO SARI
NIM : 05212011
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ,kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya,pendapat dan sebagainya. Kritik biasanya dihasilkanatas wawasan mengenai ilmu-ilmu yang terkait dalam media yang akan dikritik. Seseorang yang mengkritik mengurai pemikiran, paham-paham serta pandangan hidup yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik tidak bisa disamakan dengan mengecam, mencaci dan menjelek-jelekkan, karna kritik merupakan penilaian secara objektif dengan satu tujuan yaitu membangun.
Kritik membangun yang baik merupakan kritik yang disampaikan tidak hanya sekedar  menyerang atau menghakimi, melainkan untuk menilai sebuah karya. Dengan menggunakan bahasa yang terkesan lugas, tegas, dan santun. Mempelajari kelebihan dan kekurangan sebuah buku memberikan pendapat tentang apa dan bagaimana buku yang kita baca secara keseluruhan. Memberikan penilaian secara objektif. Menganalisia lebih dalam kita bisa menilai kelebihan dan kekurangan buku tersebut
Buku kritik dan mediasi seni yang di tulis oleh  Asril, S.Kar.,M.Hum dan DR. Ediwar,S.Sn.,M.Hum merupakan salah satu buku yang telah dikeluarkan oleh ISI Padangpanjang dan bekerjasama dengan percetakan creatif production Padang. Pada bagian awal merupakan kata sambutan dari mantan rektor ISI Padangpanjang Prof.Dr.Mahdi Bahar yang menyatakan dukungan program pemerintah atas upaya pembinaan dan pengembangan dengan pernyataan yang diberikan dipahami pembaca bahwa adanya dukungan yang kuat atas terbitnya buku ini.
Lanjutan halaman berikutnya tentang penngantar dari penulis yang secara ringkas menyampaikan rasa syukur dan harapan atas terbitnya buku ini. Pada bagian pertama pendahuluan yang berisikan pemahaman awal tentang pengertian kritik dalam hal ini penulis memamparkan tentang devisnisi kritik  dari beberapa para ahli serta devinisi kritik menurut KBBI. Pada pendahuluan saya  sebagai pembaca dapat mengetahui dasar atau landasan  awal bagi pembahasan berikutnya. Penulis juga kembali memperjelas pada bagian akhir tulisan  ini bahwa kritik  sebagai kemampuan membahas dan sebagai aktifitas evaluasi bisa sampai pada pernyataan nilai baik buruk, relavan  tidak relavan, proporsional atau tidak proposional, bahkan juga perlu sampai pada penempatan posisinya dibandingkan dengan karya seni sejenisnya.
Pada buku ini penulis tidak membuat semua isi menjadi bentuk kalimat paragraf, tapi ada yang dijadikan beberapa poin atau sub judul , maka dari itu justru lebih mudah bagi  pembaca untuk memahami isi dari dari buku ini, dan mudah dicerna.  Seluruh mediasi seni yang terdapat dalam buku in merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh si pembaca, karena penulis memilih menjadikan mediasi seni tersebut tenpa beralasan, bagi saya yang berada pada posisi pembaca mediasi seni yang ddihadirkan pada buku  merupakan karya –karya yang hebat yang pernah dipentaskan di ISI Padangpanjang.
Pembahasan awal pada buku ini membahas secara mendasar perihal pengertian kritik seni, tipe dan struktur kritik seni. Terbagi dalam beberapa poin yaitu kritik jurnalistik, kritik ilmiah, dan kritik populer. Penulis juga memamparkan struktur kritik. Unsur – unsur yang ada dalam setiap kritik seni adalah deskripsi, interpretasi dan menilai karya seni. Penulis juga menjelaskan kegiatan untuk mengamati karya seni bertujuan untuk menelaah dan menilai karya seni dengan menggali sasaran yang spesifik atau menurut ciri-ciri dinilai dari ciri-ciri kasat mata karya bersangkutan, pada bagaimana representasi subjeknya, fungsi simbolisnya, dari aspek ekonominya dan lain sebaginya.

Bab berikutnya membahas seni pertunjukan dan seni rupa sebagimana seumber penulisan di media masa penulis juga mendahului dengan sebuah pengantar membahas seni pertunjukan, seni rupa, dan apa saja wilayah yang termasuk seni rupa, dan mengapa semua itu perlu ditulis. Dalam hal ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang akan terjawan pada pernyataan – peryataan beritnya.
Terlepas dari pembahasan yang mendasar penulis mulai memasuki wilayah mediasi seni yang didahului dengan judul titian ekspresi musik. Penulis memamparkan beberap karya yang pernah dipentaskan untuk memasuki wilayah sesuai dengan tema yang dipaparkan. Selanjutnya penulis memasuki ritual magis; sumber penciptaan komposisi musik ‘sirompak’ dan sprit lukah gilo. Dengan tema magis, penulis memamparkan komposisi yang berhunbungan dengan ritual magis. Seperti komposisi sirompak.
Selanjutnya komposisi spirit lukah gilo, komposisi tokok balega; perselingkungan ritme tradisi, karya globalisasi dalam ekspresi musikal lokal-global, deforestasi dan gender dalam ruang estetik komposisi musik, menyama baraya; dewa mencari saudara lewat musik, merajut serpihan perasaan, komposisi kalawang usang: potret Belanda Bujang Marando, musik hibrida nusantara; persilangan yang melahirkan ‘Tunas baru’, talempong kreasi; musik hibrida diatonik minang, talempong goyang; musik hiburan masa depan minang, metemorfosis dari telempok kreasi ke talempong goyong, talempong goyang musik hiburan masa depan minang, tampilan artis mengundang simpati.
Terlepas dari pembahasan karya-karya musik penulis memasuki pembahasan mediasi seni tari. West sumatra dance festival: ajang baru telorkan koreagrafer dangan koreografer ‘ baban babani tababan; menyulam tradisi agris dan bandar minangkabau, romantisme surau ala tarian darwish, menanti ‘penantian’ deslenda, tiga koreografer muda mengungkap sisi gelap kehidupan sosial, koreografer perempuan bicara tentang perempuang.

Penulis melanjutkan dengan mediasi seni teater, menuju tangga kekuasan pertunjukan teater kolaboratif.hikayat cantoi, pertunjukan teater, tsunami-tsunami; serpihan pilu yang tercecer, kabar dari nagari laki-laki; ketika kampung sudah menjadi rantau,berikutnya dilanjutkan dengan mediasi film, transformasik puisi ke film, tradisi perkawinan; penculikan perempuan di kyrgiystan dan uang naik di makasar, selanjutnya mediasi seni rupa, mas don menari di atas kanvas, kande warisan budaya aceh yang terlupakan sebagai inspirasi penciptaan karya seni. Berikutnya dilanjutkan dengan mediasi ragam seni pertunjukan menyentak negri kiwi, lewat pertunjukan kesenian minagkabau dan melayu  sebuah catatan pertunjukan kesenian ISI Padangpanjang di New zealand.
Semua karya – karya yang dipaparkan dalam buku ini meruapakan galian yang sudah diamati dan dikaji penulis beberapa kritikan dilontarka pada setiap karya tersebut. Buku ini sangat menarik untuk dibaca terutama bagi mahasiswa ISI Padangpanjang dengan terbitnya buku ini pembaca dapat mengetahui seniman dan karya seni terdahulu, buku ini berupaya untuk menguplikasikan karya seni ke masyarakat yang lebih luas dalam bentuk reportase budaya, kritik jurnalistik, dan sebagainya serta media massa seperti koran.
Buku ini banyak berisikan tentang tanggapan penulis tentang mediasi seni berupa karya – karya seni, yang bentuk ungkapan yang menggambarkan pengakuan atas keberhasilan dan nilai lebih yang telah diraih seniman terhadap karya seni,  atau suatu pihak dibandingkan dengan pihak lain sebagai rasa kagum, rasa bangga maupun sebagai ungkapan apresiasi.
Buku ini sangat membantu meningkatkan Pemahaman dan memori yang semula tidak mengerti menjadi lebih jelas setalah membaca buku ini. pembaca dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga setelah membaca buku ini setidaknya pembaca membuka cakrawala dan meningkatkan percaya diri dalam dunia berkesenian.


Kritik membangun sangat berguna dan penyelamat hidup dari lembah kelemahan juga kekurangan kita sebagai manusia yang tidak sempurna, dengan adanya kritikan membangun kita bisa segera memperbaiki kekurangan dan kelemahan kita sehingga kwalitas hidup akan lebih bernilai serta penuh makna dan hikmah. Begitu banyak keuntungan kita mendapat kritik membangun selain kita dapat ilmu dan wawasan yang luas juga bisa belajar dari kesalahan dan bisa lebih memahami hidup dari berbagai sisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar