Jumat, 18 Oktober 2013

puisi

Angan – angan ku untuk sebuah harapannya
Rumah kayu berlampu cemporong
Ku singgahi serasa berangan
Sosok perempuan menambah kayu panjang dalam samarku
Lama aku memandang
Bias cahaya menghantarkan penglihatanku keraut wajah yang begitu tak asing untuk mataku
oo... ibuku yang tak lelah berjalan berparaskan harapan terlihat jelas di wajahnya
lalu ia memandang dalam lubuk mataku yang menusuk akan batinku
aku bergumam tanya..
ada apa gerangan ibu ?
seolah olah ibu bergiat untuk sebuah harapan
bibirnya bergerak pelan dan berucap pesan ke benakku   
sukmaku perlahan meresapi pesan yang di titipkan untukku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar