PEMENTASAN BATU
TAK BERNAMA DI GEDUNG PERTUNJUKAN HOERIJAH ADAM
Oleh : wino sari
jum'at, 22 november 2013 gedung pertunjukan Hoerijah Adam menjadi
saksi sebuah seberhasilan pertunjukan teater " Batu Kapiran atau Batu tak
Bernama" dengan sutradara Enrico Alamo S.Sn, M.sn. proses yang telah
tergarap berbulan - bulan ini akhirnya memetik buah keberhasilan yaitu sukses
mementaskan pertunjukan di Gedung Hoerijah Adam. walaupun pada malam itu cuaca
sangat tidak mendukung namun masih banyak orang berantusias untuk menonton ini
terlihat pada situasi atauy keadaan gedung Pertunjukan terbilang ramai di
tonton.
pertunujkan Batu tak bernama di mulai sejak pukul 20.00 wib hingga
selesai, pertunjukan ini merupakan bentuk pertunjukan teater mini kata yang
lebih mendominasi bahasa non verbal sebagi media penyampaian pesan. lakon dalam
pertunjukan ini menceritakan sebuah kisah sepasang kekasih yang di latar
belakangi oleh sejarah. dalam bentuk pengaplikasiannya sutradara menghadirkan
beberapa gerak tubuh yang mengekpos pesan pada penonton. Tidak hanya itu gerak
yang di tampilkan juga mengandung unsur tari atau bisa di katakan sebagi gerak
tari karena dalam cerita memang menghadirkan sosok seorang ronggeng.
pertunjukan ini nampak berjalan dengan lancar walau ada beberapa kesalahan
kecil yang tejadi seperti permainan lampu yang kurang tepat saat pergantian
adegan hal ini biasa terjadi dalam setiap pertunjukan teater.
Selesai pertunjukan di adakan forum diskusi yang dengan pimpinan
moderator Husin salah satu mahasiswa Jurusan Seni Teater yang sedang
menjalankan program studi S2 di ISI Padangpanjang. sebelum ajang tanya jawab di
buka mpderator mempersilahkan sutradara memberikan sedikit pengantar seputar
garapan Batu Tak Bernama, dalam pembahasan ini bapak Hendico alamo memamparkan
sedikit tentang ketertarikannya dalam memilih judul Batu Tak Bernama " mengapa saya memilih
garapan Batu Tak Bernama, ketika saya jalan - jalan ke sawah lunto. saya
meilhat ada batu nisan yang banyak berserakan dan satupun tidak ada namanya,
ketika itu saya bertanya, kok ada ya batu nisan yang tak bernama? tapi yang ada
hanya nomor di satiap batu nisan tersebut lalu saya bertanya pada ahlli waris
orang - orang berantai di tempat itu, mereka menjawab nomor itu adalah nomor
tahanan, maka dari situlah saya mengambil nama Batu Tak Bernama dalam garapan
ini" demikianlah hasil paparan yang
di sampaikan sutradara perihal nama atau judul garapan Batu Tak Bernama
sutradara juga menceritakan sedikit perihal rangkaian peristiwa dalam garapan
ini menceritkan sepasang kekasih dari tanah jawa dengan nama tokoh jayasti dan
karsa yang terpisah oleh keadaan, karena ada satu masalah dari kompeni kemudian
maka karsa di kirim dari batavia ke sawah lunto. di sawah lunto karsa di
perkerjakan sebagai pekerja tambang atau dengan nama lain orang berantai.
jayasti menyusul ke sawah lunto namun karena susahnya untuk memasuki wilayah
itu jayasti memilih satu
- satunya cara yang memudahkan ia untuk masuk dalam wilayah tersebut yaitu
menjadi ronggeng. setelah beberapa waktu menjadi ronggeng jayasti bertemu
dengan jakarsa namun bagaikan petir di siang hari jakarsa tidak mau menerima
jayasti dengan pekerjaannya sebagi seorang ronggeng. dalam garapan ini
sutradara menhdirkan kisah cinta sepasang kekasih namun di bungkus dengan latar
sejarah sawah lunto.
selesai sutradara memamparkan
sedikir tentang perihal garapannya, moderator melanjutkan ajang tanya jawab
dalam hal ini pertnyaaan doi batasi 3 orang, pertanyaan pertama datang dari
mahasiswa jurusan seni murni, memperkenalkan diri dengan nama pertanyaan berupa masalah lagu
yang di pakai dalam ggarapan ini tidak sesuai dengan keadaan atau situasi yang
di paparkan karena dari pertanyaan ini si penanya mengakaitkan lagu yang di
pilih engan sejarah. pertnyaan di tanggap sutradara bahwasanya lagu di pilih
memang karena ingin mengisi kekosongan saat pertukaran adega dan dalam
pertanyaan secara tidak langsung juga di tanggapi oleh Bapak Hendri JB
saat bahwasanya dalam pertunjjukan
teater tidak ada yang salah ini membuktikan bahwa Bapak Hendri beranggpan bahwa
sah - sah saja jika lagu tersebut di hadirkan dan tidak ada salahnya. ajang
tanya jawab ini hanya di sungguhkan dengan satu pertanyaan selanjutkan dengan 2
orang mahasiswa lainnya memeberikan seputar pernyataan perihal tanggapan
terhadap pertunjukan salah satunya sabri dari jurusan tari yang menanggapi
perihal gerak ronggeng yang di tariklan oleh aktor kurang tepat selanjtnya
beberapa tanggapan juga di minta kepada tim pengamat seta beberapa dosen teater
lainnya seperti bapak Afrizal Harun.
pertanyaan, pernyataan tentang tanggapan dalam garapan Batu Tak Bernma
bagi sutradra sangat berguna karena di sana beliauy bisa mengevalusasi dari
tagggapan penonton terhadap pertunjukan Batu tak Bernama, mengingat garapan ini
tidak hanya berhenti dalam satu kali pertunjukan saja namun garapan ini akan
berlenjut dalam perencanaan berikutnya.
Wino lanjutkan tulisannya
BalasHapustapi hati dalam mengetik ea,soalnya banyak kata-kata yang kehilangan hurufnya