Rabu, 04 Desember 2013

“ SEBAGAI AKTOR PAGAR YANG TELAH PENTAS DI NEGRI KINCIR ANGIN “

“ SEBAGAI AKTOR  PAGAR YANG TELAH PENTAS DI NEGRI KINCIR ANGIN “
SEBUAH WAWANCARA DENGAN AFRIZAL HARUN S.Sn, M.Sn


Pengantar
Untuk mengetahui tentang pertunjukan pagar yang di pentaskan beberapa waktu lalu di luar negri yaitu Belanda dengan sebutan negar kincir angin, untuk itu saya mencoba untuk mewawancari salah satu aktor dari “pagar” perihal posisinya sebagi seorang aktor pagar atas pengalamannya bermain sebuah pertunjukan di luar negri. Afrizal Harun S.Sn,M.Sn merupakan dosen teater yang akrab di sapa bg babap oleh mahasiswa atau babab bagi teman – teman dan sahabat terdekat
Awal wawancara saya mencoba untuk mengajak bg babap untuk sedikit bercerita tentang masalah pertunjukan teater tubuh di jurusan teater setelah untuk beru saya mencoba untuk menyisipkan beberapa pertanyaan dalam percakapan kami seputar persoalan pertunjukan pagar yang di pentaskan di Belanda.
Wawancara ini saya lakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang tanggapan pribadi mengenai persoalan yang saya angkat, tentu saja persoalan tidak lepas dari beliau. Bg Babab merupakan dosen teater yang telah lam mengenal teater, pendidikan teater beliau di mulai sejak Tahun 1995-1998, SMU Plus INS Kayutanam-Sumatera Barat dan mengikuti kuliah di STSI Padangpanjang dengan ujian akhir menyutradarai Kotakku Rumahku (Noodle Doodle Box) karya Paul Maar, kemudian bg Babab mengikuti program studi S2 dengan tugas akhir Pengkajian Seni (Teater) dengan judul tulisan Bahasa Tubuh Aktor sebagai Tafsir terhadap Dualisme Kekuasaan di Minangkabau dalam Pertunjukan Teater Tangga, Sutradara Yusril, Produksi Komunitas Seni Hitam-Putih Sumatera Barat selain masih banyak lagi pengalaman bg Babab dalam menyutradarai juga dalam bidang keaktoran dan masih banyak lagi pengalaman dalam bidang keaktoran. dan masih banyak lagi pengalaman bg Babab dalam kegiatan produksi kesenian.

·         Menurut bapak apa sebenarnya pagar itu dalam pertunjukan ini?
Karya pagar sebenarnya , ide atau gagasan dari budaya minangkabau. Bagaimana nilai – nilai norma adat istiadat yang di miiki oleh masyarakat minangkabau atau kebudayaan minangkabau tidak mudah di pengaruhi oleh kebudaya yang datang dari luar. kemudia pilihan terhadap judul pagar merupakan satu tameng atau perisai sehingga mampu menjadi benteng agar kemudian pengaruh yang datang dari luar tidk semena – mena terhadap budaya lokal.
·         Berapa lama proses pagar ini pak?
Proses pagar ini kira - kira dua bulan. Di mulai dari juli dan agustus.
·         Dengan waktu yang sedikit, apakah ada kendala dari proses latihan?
Kendala yang di hadapi paling persolan pengaturan jadwal karena masing pemain yang terlibat pagar juga terlibat jadwal proses di luar jadwal pagar, sepeti pak sukri pembimbng karya ujian akhir, pemain lain membantu ujian TA dan  masalah sutradara sendiri membagi waktu dengan pekerjaan sebagi dekan 1, kendala lainnya yang kami temui masalah disiplin waktu. Seperti keterlambatan aktor untuk datang latihan.
·          Kalo untuk pemilihan aktor, apakah sutradara mengkesting atau memang tipeces pak?
Kalau setahu saya, proses casting langsung di akukan oleh sutradara, sutaradara langsung menunjuk orang yang sepertinya memenuhi kriteria bagi sutradara. Sutradara memilih atas pandangan terhadap potensi yang dimiliki dari masing – masing aktoran seperti  iqbal yang memiliki kekuatan bermain realis, fandi yang memiliki basic silat yang bagus , munir yang memiliki basic dari sisi akrobatik, kalau saya sendiri mungkin lebih pada tubuh danbegitu juga dengan bebrapa aktor lainnya.
·         Siapa - siapa saja tim yang terlibat dalam pertunjukan ini pak?
Yang terlibat dalam garapan ini sebanyak 21 orang, termasuk tim produksi dan tim artistik terutama pemain dan sutradara,tim produsi ( pimpro pak zulhelman, pak rustim bidang keuangan, buk ita di penanggung jawab kostum,) pemain (, munir, fandi, iqbal, wulan, sukri, fadli, pak hardi) dan saya sendiri.
·         Boleh sedikit menyinggung perihal bentuk garapan pak?, bagaimana bentuk pertunjukan ini pak, apa - apa saja setting, property yang di gunakan dalam pertunjukan ini pak?
Setting yang di gunakan ada 5 tangga yang tebuat dari kayu, lalu ada payung sekitar delapan,property carano. kalau bicara soal  bentuk, sudah jelas bentuknya teater ttubuh mengaplikasikan cerita melalui gerak. untuk kostum kami memakai kaun oblong bewarna merah, sebagian pemain yang lainnya menggunakan singlet warna merah. Celana silat warna merah.
·         Apakah pertunjukan ini pernah di pentaskan sebelumnya pak ?
Ya, pernah 1 kali pada Tanggal 5 september 2013  sebelum keberangkatan.
·         Pernah sutradara mementaskan pertunjukan dengan tema dan cerita yang sama namun bentuk garapannya yang berbeda pak?
Kalau untuk tema dan cerita tidak, namun secara bentuk garapan beberapa menyerupai pertunjukan tangga. pertunjukan pagar tidak jauh berbada dengan petunjukan tangga. Untuk bentuk Sutradara sebenarnya tidak membuat baru hanya saja dalam gagasan dan ide yang baru, namun dari beberapa adegan atau peristiwa masih ada yang sama dengan pertunjukan tangga dan untuk peristiwa atau adegan lainnya di buat baru.
Kalau pertunjukan pagar membicarakan budaya minangkabau dan jangan sampai terpengaruh budaya luar jadi di pagar untuk tidak datangnya pengaruh dari luar. Namun untuk pertunjukan tangga sendiri tetap menitik beratkan pada budaya minangkabau namun lebih membicarakan tentang demokrasi minangkabau, yang di lihat dari dua bentuk , bajanjang naiak batanggo turun dan Duduak sahamparan tagak sapamatngan, maka di tangga lebih memandang sistem yang ada. Jadi sutaradara mengambil hal yang lebih spesifik kemudian menarik ke hal yang lebih meluas hingga sampai ke politik.
·         Sebelum keberangkatan ke Belanda apakah ada kontraversi dari pihak lain terkait dengan pertunjukan yang akan di pentaskan di luar?
Ya, beberapa kontraversi yang munsul secara internal dari pihak kampus. Mempertanyakan kenapa karya pagar yang di bawa ke luar negri, kenapa tidak ada penseleksian dan beberapa casting lainnya?  Namun sebelumnya memang telah terjadi beberapa kontaversi lainnya.
·         Apa perasaan bapak ketika bapak dipilih menjadi salah satu aktor dari sebuah garapan yang akan dipentaskan diluar negri?
Sebenarnya, kerena telah lama tidak bermain teater tubuh, membangkitkan memori lama tentang bermain tubuh. Jadi untuk pribadi, saya merasa senang
·         Bagaimana pendapat orang - orang di sekitar bapak, keluarga, sahabat atau yang lainnya perihal keberangkatan bapak ke Belanda?
Orang yang pertama kali saya hubungi saat saya akan bermain di Belanda yaitu orang tua, dan tanggapan orang tua dan keluarga  sangat mensuport, dan begitu juga dengan teman dan sahabat,
·         kalo boleh saya tau, apakah pementasan pagar ini di pentaskan di sana dalam sebuah iven?
Kegitan ini tidak mengikuti iven apapun dan kegiatan ini merupakan muhibah seni  yang danai oleh dikti dan itu langsung di beri mandat pada rektor dan meminta rektor untuk menujuk siapa dan karya apa yang di tampilkan di luar negri berkaitan dengan nota kesepakatan antara isi padangpanjang dengan Hakau trecht.
·         Apakah kampus kita lain pernah mendapatkan kesempatan seperti ini pak?
Tentu saja, karena muhibah seni untuk kampus seni di indonesia seperti isi jogya kembali dari Inggrisi isi solo dari belanda dan sebelumnya pernah dapat tawaran dari hibbah seni ke swedia.
·         Siapa saja penonton atau apresiator dalam pertunjukan pagar ini pak?
Penonton yang ada di sana, dari pihak kalangan kampus, kemudian seniman yang ada di sana.
·         Setahu bapak, bagaimana tanggapan penonton terhadap pertunjukan pagar ?
Kalau tanggapan penonton itu kan bervariasi, ada beberapa penonton yang memandang bahwa petunjukan pagar ini merupakan pertunjukan asli tradisional, ternyata yang di bawa merupakan pertunjukan teater kontemporer walaupun berbasis seni tradisional.
·         Saat berada di sana, apakah bisa bapak memberikan gambaran tentang keadaan teater  tradisional di sana pak.
Jika di lihat dari kampus Hakauu Trecht itu merupakan kampus seni yang di perhitungkan di Belanda, karena mengedepankan teater yang bersifat modren.
·         Kalo saya boleh tau, bapak sebelumnya pernah mentas di luar negri gak pak?
Tidak, ini perdana saya pernah pentas di luar
·         Nah untuk pentas perdana di luar negri ini, bapak merasa ada perbedaan melakukan pementasan di luar dengan di dalam negri?
Ya tentu saja ada.
·          Kalo begitu apa perbedaan yang bapak rasakan?
Saat bermain, saya melihat panggung yang ada dibelanda lebih pada bentuk panggung arena, Namun saat saya bermain, terlintas pikiran bahwasanya saya merasa pada posisi menghujat mereka karena saya merasa kembali pada memori lama tentang sejarah Indonesia yang pernah di jajah selama 350 tahun oleh Belanda. Ada semacam tedensi atau semacam kepentingan untuk menyerang kembali mereka kerena ada beban sejarah yang tidak di alami sendiri secara tidak langsung di lontarkan kembali. Di luar pertunjukan saya sedikit bercerita tentang Amsterdam bahwasanya amsterdam di jadikan jatung kota metropoli  memang dijadikan sebagi kota bebas berekspresi, saya melihat di kota itu ada ruang untuk para pengamen, penyanyi yang menggunakan kontum tokoh yang di pandang heroik dI tengah masyarakat, maka saat itu saya merasa benar – benar ada perbedaan antra kita dan mereka.
·         Sebelumnya bapak pernah bermain teater tubuh?
Ya, jauh sebelumnya saya sudah bermain teater tubuh. saya mengenal tetaer tubuh waktu tahun 1996, di SMA INS kayu tanam ketika itu saya menjadi kru di  proses menunggu, karya pak yusril ketika selesai latihan saya mencona untuk  berekspresi memainkan property yang, ketika itu pak yusril diam - diam mengintip saya melakukan gerak eksplorasi dengan properti yang ada. Setelah kembali dari pekanbaru pak katil langsungmengajaksaya  bermain teater dengan judul yang sama. Maka disanalah pertama kali saya bermain teater tubuh..
·         Apakah bapak ada keinginan untuk kembali bermain atau membuat karya tentang teater tubuh?
Terakhir saya menggarap teater tubuh pada tahun 2008 zonax, sebelumnya ada dunia dalam mesin jahit, tapi enegri 2 teater tubuh yang di berikan kepada akor masih ada pada saya dan saya rasanya saya ingin kembali lagi namun saat ini saya sedang menjalankan proses teater dengan memerankan monolog.
·         Menurut pandangan bapak pribadi untuk bisa tampil teater diluar negri itu seperti apa pak?
Menurut saya sebenarnya, seperti pengalaman saya mengikukti Ipam yaitu ada sebuah bayer rata – rata direktur festifal yang ada diluar negri datang untuk menonton pertunjukan, maka jika direktur tertarik dengan karya tersebut maka karya itu akan diajak ke luar negri. Maka itu tergantung pada selera orang yang akan menarik ke luar negri sepeti direkturtadi.
·         Perihal pertunjukan karya teater apakah memungkinkan jika teater yang menggunakan dialog dapat pentas ke luar?
Bagaimanapun untuk dialog, sebenarnya teater yang berbasis pada dialog berasal dari tradadisi barat, maka jika kita membawa pertunjukan kesana mereka tidak melihatsesuatu yang beda kecuali sesuatu yang yang bersifat  eksotik semacam nilai estetis menurut mereka. Susah sekali untuk membawa pertunjukan teater dengan menyandingkan naskah lakon  ke luar negri karenaa persoalan ada pada bahasa, karena, naskah besar yang ada di indonesia banyak di adaptasi dari naskah luar. Jadi meilhat pertunjukan yang akan di bawa keluar negri justru pertunjukan yang tidak sebatas apa yang di inginkan atau diketahui oleh orang luar terhadap kebudayan tradisional kita.
·         Menurut bapak, apakah dengan telah go internasionalnya pertunjukan pagar ini, akan membuka peluang bagi karya teater lainnya untuk menyusul keberhasilan pertunjukan pagar ini pak?
Jika bicara peluang pasti ada, namun disini kita bicara masalah jarak, waktu dan penantian terhadap giliran, kecuali pimpinan menarik bahwasanya memang pertunjukan teater yang layak dibawa ke luar negri.
·         Apakah pertunjukan pagar merupakan pertunjukan perdana dari jurusan teater yang dibawa keluar negri pak?
Ya,
·         Dengan telah pentasnya pertunjukan pagar di belanda. apa keinginan bapak untuk kedepannya terhadap karya - karya teater di jurusan teater ISI Padangpanjang ini pak khususnya dalam karya teater tubuh?
Bagaimanapun hibahseni yang menjadikan pagar sebagai perwakilan dari teater, secara  tidak langsung nama jurusan teaterpun terangkat. Sebenarnya, saya tidak ingin dalam pengeriatan tempang pilih bagi saya pembelajaran untuk mahasiswa sama semuanya, jadi bagi saya setiap mahasiswa teater yang ada di ISI Padangpanjang memiliki potensi yang  bisa dikembangkan.
·         Apakah bapak ada keinginan untuk pentas kembali ke luar negri?
Ya, tentu saja.
Terimakasih pak mungkin pertanyaannya saya cukupkan demikian.

1 komentar:

  1. Saran: S
    Karena tulisan ini telah di Upload, alangkah baiknya dibaca ulang dengan teliti. karena banyak kalimat2 yang rancu. Mengingat tulisan tersebut di Publikasikan via Blog, otomatis tulisan ini dikonsumsi publik.

    Setelah diperbaiki, dikonsultasikan sama Pembimbing Blog ini..baru setelah itu di Upload lagi. SALAM OLAH RAGA

    BalasHapus