Rabu, 25 Desember 2013

TENTANG BUMI TEATER



TENTANG
BUMI TEATER
OLEH : WINO SARI

Bumi Teater merupakan sebuah nama dari komunitas Teater yang berpusat di padang Sumatra Barat, tokoh yang berperan penting dalam  komunitas ini yaitu Wisran Hadi sekaligus menjadi pendiri dari kemunculan komunitas ini, , Wisran Hadi merupakan seorang tokoh Teater yang pada dasarnya mengawali dunia seni menjadi seorang pelukis, potensi seorang pelukis yang ia miliki lebih di dalami saat ia menyalurkan bakatnya di jenjang pendidikan seni rupa ASRI di Yogyakarta yang pada saat itu Yogyakata pada saat itu memang di kenal sebagai kota pelajar di Indonesia.
Alasan Wisran Hadi mengalihkan fokusnya dari dunia kanvas ke dunia teater di sebabkan beberapa alasan, salah satunya saat beliau kembali ke padang setelah melalui jenjang penddidikan di ASRI, beliau merasa mendapatkan kesulitan memperoleh bahan – bahan melukis yang pada saat itu memang harga nya susuah untuk terjangkau. Maka beliau menjajali dunia Teater dan membuat sebuah group Teater yang di namakan Bumi Teater. Tidak hanya teater dan pelukis wisran hadi juga seorang penulis skenario, sutradara drama tv, penata artistik, novelis, cerpenis, juga menulis puisi di samping menulis naskah randai.
Nama Bumi Teater resmi di nyatakan pada tanggal 10 november 1976 di tandai dengan pementasan Gaung , yang menjadi pementasan pertama bumi teater, di samping itu pada tanggal 10 novenber tidak hanya menjadi hari pertama bagi Bumi Teater namun sekaligus memperingati hari pahlawan dan hari wafatnya koreografer nasional yang berasal dari minangkabau Hoeriyah Adam.

Kalahiran Bumi Teater menjadi salah satu semangat kebangkitan keseniatan kota padang yang pada awalnya kota padang jauh dalam segi seni pertunjukan semenjak aktifis teater Sumatra Barat semakin melesu dan mencapai titik dimana mereka berhenti seperti Nazir Basir, Mira Dardjis dll.
Usaha Bumi Teater dalam membuka jalan untuk perkembangan teater Indonesia cukup membanggakan, hal ini terlihat dalam capaian untuk bisa mewadahi dunia kesenian dalam bentuk representasi tetaer. Semanjak produksi pertama Gaung pada tahun 1976 dan terakhir wayang padang tahun 2006, Bumi Teater telah mengeluarkan produksi sebanyak lebih kurang 50-an karya teater, dalam hal ini di pentaskan di sejumlah kota btesar di indonesia termasuk padang.tidak hanya di dalam negri saja namun juga di luar negri salah satu pementasan yang menjadi kebanggan di pentaskan di luar yaitu anggun nan tongga.
Bumi Teater menjadi penting di karenakan kebenaran dari bumi teater sendiri yang sebenarnya tidak hanya menjadi pelaku  budaya tepatnya postmodernsemata, akan tetapi lebih dari itu pelak budaya yang memang lebih cendrung postmodernis khususnya pelaku teater yang cendrung dokonstruktif alasannya pada umumnya karya – karya Bumi Teater dapat di pandang sebagai fenomena praktik yang sama, yang mendekonstruksi hegemoni modernitas indonesia dan sekaligus memperjuangkan postmodernitas indonesia, sejumlah pandangan masyarakat terhadap pementasannya juga menandai kecendrungan yang sama.
Dari beberapa penilaian secara eksplisit bumi teater dekonstruktif, secara implisit penilaian yang cendrung memandang sebagai fenomena kontroversial, baik dengan istilah sengaja memutarbalikkan fakta, mengingkari sejarah, ataupun memain – mainkan budaya.

Misalnya pada pementasan puti bungsu yang di gelar di TIM Jakarta pada tahun 1976, tidak hanya menyebabkan masyarakat minangkabau emosional karna di anggap menjungkirbalikkan mitos malin kundang, malin demam dan puti bungsu, tetapi bahkan menjadi pemicudi sidangkannya masalah itu dalam LKAAM di Padang. Hal inibeberapa dari segelumit masalah yang di lalui Bumi Teater.
Bumi Teater yang hingga kini telah berusia berusia 30-an tahun, didirikan oleh sejumlah nama yakni Wisran Hadi , Hamid Jabar, Taudha thaib, A. Alin. De, dan Herisman is. Kelima nama pada saat itu di kenal sebagai seniman yang aktif perpengaruh di bumi teater.namun latar belakang kesenimannan dari kelima tokoh tidak sama Wisran Hadi, A Alin De, Herisman adalah pelukis , Wisran Hadi melatarbelakangi  pendidikan di ASRI Yogyakarta, Hami Jabar dan Raudha Tahaib adalah penyair.
Sejak berdirinya Bumi Teater dengan pementasan pertamanya Gaung, para penhuni Bumi Teater saat ini makin bertambah hingga kini mencapai lebijh dari 300 –an orang, terutama di tandai partisipasi langsung dalam setiap kegitan produksi namu juga semakin beragam  dalam kebragaman itu Bumi Teater makin eksis hingga kini.
Demikian Bumi Teater tidaklah merupakan sebuah organisasi yang di tandai seni teater belaka, dihuni para seniman yang membidangi teater saja, dan bertujuan untuk kesenian teater semata, lain dari itu bumi teater juga di tndai dengan seni yang beragam, di huni para seniman yang berkapasitas seni yang beragam, dan bertujuan di atas seni keberagaman tesebut.
Di samping itu seni teater dan budaya, orientasi Indonesia termasuk di dalamnya orientasi budaya etnik minangkabau sebagai sub,kultur indonesia yang di miliki para penghuni Bumi Teater, menjadi tanda utama kesamaan pluralita di dalamnya.  Kesamaan itu tidak hanya menjadi penompang Bumi Teater dalam sebuah grup yang mengartikulasikan indonesia tetapi terutama menjadi agen budaya indonesia.
Bumi Teater bukan satu – satunya grup teater di padang, sebagaimana daerah lain yang selama ini memiliki peran dalam perkembangan teater di indonesia dengan keberagaman grup teater relatif banya seperti kota besar lainnya. Sebelum bumi teater telah bermunculan grup lainya di padang. Akan tetapi
kemunculan grup – grip tersebut makin memudar seiring perkembangan zaman pada saat ini namun bumi teater saat ini sejak tiga dasawarsa lalu berlangsung hingga eksisi sampai pada saat ini.
Dala proses kelangsungannya Bumi Teater tidak hanya tumbuh dan menjadi identitas yang khas namun menjadi identitas keberadaan serta perkembangan teater Indonesia di Padang atau Sumatra Barat pada umumnya, di atas identitas dekonstruktif itu bumi teater berada dan melangsungkan dri dalm perkembangan teater Indonesia. Tiadak hanya memiliki karakterisasi namun juga berusaha untuk memposisikan sebanding dangan grup – grup nasinal Indonesia yang di anggap senior seperti Bengkel teater, Teater kecil, Teater mandiri, Teater saja dan Teater koma namun tidak hanya itu bumi teater menjadi kekuatan dekonstruksi khas yang di satu sisi meninggalkan mereka di belakang bersama modernitas namun di sisi lain menempatkan Tumi teater selakangkah di depan bersama postmodernitas seni, estetika, budaya, sosial dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar