PERTUNJUKAN
RANAH TEATER
Senin,
11 desember 2013 jurusan teater kedatangan tamu dari salah satu komunitas
teater yang ada di sumatra barat “ Ranah Teater” membawa sebuah pementasan
teater dengan naskah lakon “ dua Senja” kedatangan komunitas ini ke jurusan
teater isi padangpanjang sekitar jam 10 pagi, teman – teman dari MJ Teater
sebagian membantu persiapan untuk pemntasan malamnya.
Berbagai
propery yang di bawa telah disiapkan oleh teman – teman dari ranah teater
sebelumnya. sorenya teman – teman dari komunitas ranah teater mengadakan GR
untuk pementasan malam. Tim produksi yang tergabung sekitar 20 orang lebih
termasuk aktor, sutradara dan pendukung lainnya.
Menjelang
pertunjukan sekitar setengah jam sebelum pertunjukan, ruangan teater arena
mulai didatangi penonton sayangnya kali ini cuaca tidak mendukung di
padangpanjang, sehingga penonton terlihat sedikit untuk mengapresiasi
pertunjukan “ dua Senja” ini.
Tidak
berlama – lama, pertunjukan segera dimulai dengan pembukaan oleh mc. Lampu mati
tiba – tiba aktor berada di tengah panggung berjalan menggunakan pakaian khas
orang minang tempo lalu, yaitu baju kurung seakan membawa penonton ke sebuah
peristiwa masa lalu yang di alami oleh orang minang kabau masa lalu yaitu pergi
ke surau, walaupun peristiwa tersebut tidak di alami langsung oleh penonton.
Saat
pertunjukan berlangsung, satu persatu dari penonton nampak bergantian ke luar
dari ruangan, beberapa adegan ataupun aksi yang di lakukan aktor di atas
panggung sulit untuk direspon oleh penonton.
Uasai
pertunjukan, dilnjutkan dengan sesi diskusi, membahas tentang pertunjukan dua
senja yang beru saja di pertontonkan.
Sesi iskusi di buka oleh Dede Pramayoza salah satu dosen seni teater
yang kerap dipanggil bg dede, membatasi sesei diskusi menjadi 3 bagian tiap
bagian menerima penanggap sebanyak 3 atau 4 orang. Sesi diskusi pertama dimulai
antusias penonton untuk bertanya sangat terlihat, nampak beberapa mengajukan
tangan. Pada sesi pertama rata – rata penonton yang mempertanyakan mengiriktik
pertunjukan yang telah berlangsung tersebut perihal teknik, keaktoran, lampu
bloking dan lainnya yang di nilai kurang total. Tidak hanya itu pada sesi kedua
dan ketiga para penonton lainnya juga menanggapi hal yang tudak jauh berbeda.
Khususnya maslaha keaktoran, intonasi aktor saat berdialog. Tanggapan dari
penonton juga di tanggapai kembali oleh sutradara dan beberapa aktor lainnya
tentang persoalan penanggap dari penonton.
Usai diskusi berjalan dengan lancar,
namun sayangnya ruangan teater arena semakin sepi dari sebelumnya. Karena para penonton dari kalangan mahasiswa mulai
melanjutkan aktifitasnya yaitu proses latihan untuk kebutuhan ujian semester.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar